Rutinitas berkehidupan telah membawa kita kepada sikap skeptis dan apatis hampir terhadap hal apapun yang tidak berkepentingan terhadap diri. Pekerjaan yang banyak dan tuntutan hidup yang tinggi seolah terus menuntun kita untuk menjalani kehidupan layaknya sebuah robot yang telah terprogram, melakukan segala sesuatu secara berulang tanpa memahami esensi yang kita jalani.
Tanpa disadari, terkadang kita merasa lelah berlari seolah mengejar sesuatu yang tidak pasti. Pekerjaan berulang dengan tuntutan yang semakin membeban pada akhirnya akan menggugah perasaan kita pada satu pertanyaan penting. Apa yang sebenarnya kita cari? jika hidup damai dan bahagia adalah kunci, lalu bagaimana menggapai semua hal tersebut? Berikut tiga keyakinan yang harus ditanamkan dalam diri seorang muslim agar jika selalu damai dan bahagia.
Tidak ada yang mengasihi dan menyayangimu melebihi allah
Pengertian secara mendasar dari kalimat diatas adalah suatu keyakinan yang kuat yang harus dimiliki oleh seorang hamba bahwa seorang hamba harus percaya hanya allah satu-satunya dzat yang paling mengasihi dan menyayangi hambanya dalam situasi apapun dan lebih dari apapun. Bahkan seorang manusia yang diciptakan oleh allah sekalipun memiliki kesabaran yang terbatas, namun allah sang pencipta memiliki kasih sayang kepada seornag hambanya secara tak terbatas.
Tidak ada yang mengetahui kegelisahan dan kesedihanmu lebih banyak daripada allah
Kita kerap mengadu dan menceritakan permasalahan yang kita hadapi kepada manusia. Bahkan tak jarang kita berharap dari seorang hamba, padalah sejatinya allah satu-satunya tempat bagi kita untuk mengadu dan meletakkan diri serendah-rendahnya semata hanya untuk memohon keridhaannya. Meletakkan harapan kepada manusia hanya menyisakan rasa kecewa, namun meletakkan harapan kepada allah adalah cara terbaik agar kita tetap tenang dan kuat dalam menjalani berbagai liku kehidupan. Bisa jadi allah meringankan kesedihan dan kegelisahan kita melalui orang-orang yang mencintai dan menyayangi kita karena allah.
Tidak ada yang mampu mengangkat kesusahanmu kecuali allah
Perkembangan zaman telah menuntun umat manusia agar bertindak dan bersikap lebih cepat dalam berbagai hal. Tak jarang beberapa dari kita merasa tertinggal dan memilih jalan singkat yang pada akhirnya justru membawa mereka pada kesusahan.Â
Perlu dipahami bahwa sabar dan ikhtiar adalah dua hal utama pembentuk proses dalam diri. Maka sebaiknya kita jangan pernah melewatkan kedua hal tersebut dalam berproses. Setiap manusia tentu akan menghadapi berbagai permasalahan dalam proses berkehidupannya. Seorang hamba harus memiliki keyakinan yang kuat bahwa ketika hanya kepada allah tempat kita mengadu dan memohon pertolongan, sesungguhnya allah akan dengan mudahkan mengeluarkan kita dari belenggu permasalahan yang kita alami bahkan dengan cara yang tidak pernah kita duga.
Hidup adalah proses yang harus dijalani, Rumus dasar islam telah mengajarkan kita dalam mewujudkan cara hidup yang damai dan bahagia, yakni dengan melaksanakan segala perintah allah dan menjauhi segala larangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H