Sungai Kampar terletak di hulu sungai Bukit Barisan, Pelalawan, Kabupaten Riau. Secara geografis sungai ini memiliki panjang 413.5 km dan ukuran cekungan sungai 2.186.000 Ha.
Sungai Kampar merupakan pertemuan dua buah sungai yang sama besar yakni Kampar Kanan dan Kampar Kiri. Pertemuan dua buah sungai tersebut berada pada kawasan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Keunikan fenomenal dari sungai kampar adalah ombak besar yang terdapat di muara sungai ini.
Ombak berukuran besar akan mengalir dari arah laut menuju ke hulu selama beberapa menit dan sejauh beberapa kilometer. Ombak besar yang dihasilkan dari gelombang laut tersebut dimanfaatkan oleh para peselancar untuk melakukan aktifitas surfing di sungai tersebut, namun hanya pada saat ombak besar terjadi.
Fenomena sungai kampar di Teluk Meranti, Pelalawan sendiri telah menjadi objek wisata nasional yang dikembangkan melalui dukungan langsung Kementerian Pariwisata pada tahun 2017. Gelombang yang mencapai ketinggian hingga 6 meter dengan panjang mencapai 40 kilometer menjadi fenomena langka khususnya bagi para surfer dunia untuk turut mencoba sensasi berselancar di hilir sungai kampar.
Apa yang menyebabkan ombak besar terbentuk di hilir sungai kampar?
Secara teori, ombak besar yang terbentuk di mulut sungai kampar merupakan arus gelombang yang berasal dari air laut. Gelombang tersebut terbentuk akibat adanya fenomena Pasang Surut Air Laut. Pasang surut air laut merupakan fenomena naik dan turunnya ketinggian permukaan air laut secara bergantian dan berkala. Faktor penyebab pasang surut air laut disebabkan oleh faktor grafitasi antara bumi, bulan dan benda-benda langit lainnya.
Keunikan lain dari arus yang terbentuk di hilir sungai kampar adalah pertemuan dari tiga arus air yang berbeda yakni dari Selat Melaka, Laut China Selatan dan Sungai Kampar. Benturan ini yang kemudian menyebabkan ketinggian ombak pasang air laut sungai kampar meningkat dan membentuk arus gelombang kuat yang menuju ke hulu sungai.
Apakah ombak besar yang terjadi di sungai kampar juga terjadi pada semua sungai yang ada di Indonesia?
Secara goegrafis, ketinggian ombak pasang yang terjadi di sungai kampar disebabkan karena benturan arus dari berbagai arah yang berbeda. Kondisi tersebut kemudian memicu terjadinya turbulensi arus yang menyebabkan arus yang lebih kuat mendorong massa air lebih banyak ke arah hulu sungai.
Jika kondisi geografis seperti pada sungai kampar juga terdapat di wilayah perairan sungai lainnya, maka bukan tidak mungkin jika fenomena tersebut juga terjadi pada wilayah lain. Fenomena serupa juga terjadi di perairan sungai Amazon, Amerika Selatan. Dikenal sebagai fenomena Pororoca karena penyebabnya disebabkan oleh angin yang sangat kencang yang mengakibatkan ombak besar di wilayah sungai tersebut.
Dari penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa tidak semua fenomena pasang surut akan menyebabkan ketinggian ombak meningkat secara drastis. Fenomena seperti Bono Wave dan Pororoca cenderung disebabkan oleh beberapa faktor pendukung lainnya seperti pertemuan beberapa arus dan dorongan angin yang kuat, sehingga menyebabkan ketinggian ombak pada perairan tersebut cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah perairan pasang surut lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H