Judi online menjadi ancaman serius di tengah majunya teknologi, platfrom judi online yang mudah diakses melalui handphone dan perangkat elektronik lainnya. Telah menjangkau kalangan, termasuk anak muda. Dampak negatif situs judi online ini tidak hanya dirasakan secara individu, tetapi juga berimbas pada masa depan bangsa.
Salah satu dampak paling nyata adalah kerugian finansial. Banyak generasi muda yang terjebak dalam lingkaran hutang karena kecanduan judi online, yang sering kali diawali dengan iming-iming kemenangan instan. Kerugian ini tidak hanya menghancurkan ekonomi individu, tetapi juga berdampak pada kestabilan keuangan keluarga.
Selain itu, judi online juga merusak mental dan moral generasi muda. Kebiasaan berjudi menumbuhkan perilaku tidak sehat, seperti kurangnya disiplin, mudah putus asa, hingga tergoda melakukan tindakan kriminal demi memenuhi kebutuhan berjudi. Hal ini tentu mengancam masa depan mereka sebagai penerus bangsa yang diharapkan mampu membawa perubahan positif.
Dampak lainnya adalah penurunan produktifitas dan prestasi. Anak muda yang udah kecanduan judi online cenderung berkurang nya fokus pada Pendidikan dan pekerjaan nya, Tingkat kemalasan dan fikiran nya itu bedampak akibat judi online, mereka lebih asik dengan judi online karena berpifikir pengen cepat kaya/sukses dengan cara instan dibandingkan bekerja.
Pemerintah sudah banyak Upaya pemberantasan judi online tetapi masih banyak situs yang masih berkembang terus – menerus, Upaya yang paling nyata sudah banyak bandar judol yang ditangkap oleh pihak kepolisian dan pemblokiran situs judi online.
Dari judi online Tingkat kemiskinan sosial, kriminalitas dan hutang semakin meningkat. Tri mengatakan, umumnya, orang terdekat atau keluarga yang menyadari gelagat yang sudah kecanduan judi online Salah satu gelagat yang muncul adalah pelaku judi online tertutup pada lingkungan sekitarnya, terutama soal finansial. Pelaku menghabiskan waktu lama menggunakan gadgetnya.
“Tiba-tiba dia punya utang, makin lama makin nambah. Dari awalnya Rp300 ribu sampai bisa jutaan rupiah. Dia akhirnya lari ke pinjaman online,” lanjut Tri.
Untuk mengatasi masalah ini, peran keluarga, sekolah dan pemerintah sangatlah pentig. Keluarga harus dekat dengan anak – anak nya di awasi terus jangan sampai orang tua engga tau penggunaan handphone anak digunakan buat apa, terus peran sekolah menerapkan edukasi mengenai dampak buruk judi online, sedangkan pemerintah harus menekan kan aturan/hukuman jera bagi bandar yang menjalankan judi online dan Kerjasama pihak kepolisian.
Jika tidak segera ditangani, ini akan semakin merusak generasi bangsa. Oleh karena itu pemberantasan ini elemen Masyarakat harus ikut agar dapat melindungan generasi bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H