Mohon tunggu...
Ramadhan (kang Adhan)
Ramadhan (kang Adhan) Mohon Tunggu... -

Pembelajar, berkawan dengan siapa saja. suka futsal & badminton. tentang hidup, "perbaikan adalah sebuah proses panjang" yang saya sebut belajar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

PKS Kejar mimpi K.H. Hasyim Asy’ari

14 Maret 2013   11:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:47 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


“Kita menemukan bahwa peran masyarakat muslim dalam arena politik ini sangat tidak penting. Pengaruh agama dalam arena politik Indonesia sangat lemah, bahkan mati. Bahkan ada bahaya yang lebih besar lagi, yaitu islam telah digunakan oleh sebagian orang sebagai kendaraan mencapai tujuan –tujuan dan harapan-harapan mereka, baik dalam bidang politik maupun pribadi. Sangatlah berbahaya bila masyarakat memandang tindakan mereka tidak sesuai dengan ajaran islam sebagai seorang Muslim”. (Muhammad Rifai : K.H. Hasyim Asy’ari – biografi singkat 1871-1947- : hal 96)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dengan penuh takzim saya memandang K.H. Hasyim Asy’ari, sebagai seorang tokoh pembaharu pada  zamannya. Pembaharu yang memegang kuat tradisi yang menjadi akar budaya perkembangan Islam di Indonesia. Serta tokoh pahlawan pembela Islam dan tanah air Islam itu sendiri yakni Indonesia.

K.H. Hasyim Asy’ari telah lama tiada, tetapi pemikirannya akan tetap menggema diseantero nusantara, bahwa tidak ada jalan kebahagiaan hidup baik di Dunia atau di Akhirat selain dengan Islam. Sehingga untuk mewujudkan kebahagiaan itu, maka Islam harus dipraktekkan disegala dimensi kehidupan bermasyarakat, berbagsa dan bernegara.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gundah saya dek...

“Kita menemukan bahwa peran masyarakat muslim dalam arena politik ini sangat tidak penting…”

Bahkan sampai sekarang pak kiai… peran ummat Islam dalam Negara yang mayoritas Islam ini sangat kecil dalam mengurus rumah tangga Negara Indonesia. Kalaupun ada hanya sedikit diantara mereka yang benar-benar menjadikan Islam sebagai nilai yang harus diperjuangkan. Meskipun begitu, tetap masih ada harapan. Masih ada orang Islam melalui partai-partai Islam yang berjuang membenahi Negara ini. Salah satunya PKS pak kiai..

Pak Kiai pasti ingat ketika dulu bersama-sama dengan dengan pak Moh  Natsir dkk mendirikan partai yang bernama Masyumi. Dimana Pak Kiai jadi dewan kehormatannya, partai ini adalah partai Islam terbesar terkuat, bahkan dikatakan jika mau, Masyumi bisa saja merebut NKRI. Tapi beberapa waktu kemudian masyumi dibubarkan to… padahal dari Rahim masyumi diharapkan lahir orang-orang yang dapat membenahi Negara agar berkeadilan dan mensejahterakan.

Ya.. begitulah pak Kiai.. saat ini PKS yang merupakan satu-satunya yang mendeklarasikan dirinya sebagai partai dakwah tengah digoyang. Goyang badai istilahnya.. atau badai yang bikin bergoyang.. Iya, setelah datang badai, kader-kader PKS semua bergoyang, kesana kemari, bukan hendak bubar pak Kiai, tapi jadi kayak sapu lidi yang diikat semaki kuat, lalu goyangannya menghempas sampah-sampah yang tak berguna.

Dengan langkah mantap bergerak, patahkan teori para pengamat. Pilih kebijakan yang pro rakyat, tak jarang bikin geram para pejabat. Soalnya, kekayaan Negara kok di “hamburkan” untuk rakyat.

“..Pengaruh agama dalam arena politik Indonesia sangat lemah, bahkan mati..”

Iya.. bahkan sekarang juga begitu pak Kiai. Mm.. tapi mungkin tak sampai mati, karena kader-kader PKS tengah berjuang untuk menyampaikan keindahan Islam melalui jalur parlemen dan pemerintahan. Misal pak Kiai, Udara, laut, dan Bumi kan dikelola oleh Negara untuk kemaslahatan ummat kan.. atau dalam bahasa Islam segala yang berkaitan dengan kebutuhan umum maka dikelola oleh Negara atau badan yang ditunjuk oleh Negara agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan warganya..

Nah, PKS tahu kalau BBM itu harusnya bagian perkara tadi, dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat. Karena PKS tahu, maka meskipun masuk dalam setgab dia tolak kenaikan BBM itu. Tapi apa pasal, akhirnya harga BBM naik juga.. Lalu pengamat bilang PKS itu kok kayak gitu, ga seiya-sekata dengan setgab, padahal kan dia sudah satu tim. Ah.. Memang dasar PKS pak Kiai.. dimanapun dan kapanpun dalam kondisi apapun selalu mengambil kebijakan yang pro terhadap rakyat.. makanya dia sering dicaci pengamat, dumusuhi banyak pejabat… kita berdoa semoga PKS tetap konsisten pada sikapnya itu, agar terus pro rakyat.

“..Bahkan ada bahaya yang lebih besar lagi, yaitu islam telah digunakan oleh sebagian orang sebagai kendaraan mencapai tujuan –tujuan dan harapan-harapan mereka, baik dalam bidang politik maupun pribadi..”

Betul pak Kiai.., tiba-tiba saja datang segerombolan orang yang datang kePesantren, lalu minta doa dan sebagainya. Atau ada juga yang melakukan amalan tertentu, atau kerumah yatim. Kegiatannya baik, wah.. tapi itu lho pak kiai, dibelakang mereka ternyata bawa wartawan, jadilah agenda kunjungan untuk menarik simpati. Saya rasa itu wajar ya pak Kiai.. asalkan diikuti dengan program-program yang pro rakyat ketika terpilih nanti.

Wah kalau diPKS pak Kiai, boro-boro menjadikan PKS sebagai kendaraan mencapai tujuan pribadi, pengen jadi kader inti PKS saja syarat-syaratnya ketat pak Kiai.. bayangkan, harus menguasai Tsaqofah Islamiyah, Mutaba’ah yaumiyah full, rutin setoran hafal.. Beauh… berat banget dah.. kalau mau nyaleg lewat PKS. Dengan kata lain, harus kayak pak Kiai dulu baru bisa dijadikan kader inti PKS.

Ditambah lagi kita harus munashoroh lagi.. ini kayak nasihatnya Kiai Ahmad Dahlan terhadap kader Muhammadiyahnya, “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah”.. juga, PKS itu partai miskin, tak punya penyokong dana bantuan sekaliber pak JK, atau Pak Prabowo atau Pak Hary Tanoe. Susah dah mau nyari kaya di PKS..

“..Sangatlah berbahaya bila masyarakat memandang tindakan mereka tidak sesuai dengan ajaran islam sebagai seorang Muslim..”

Yup.. betul pak Kiai.. banyak orang-orang Islam yang duduk diparlemen atau pemerintahan yang penampilan dan tingkahlakunya aneh-aneh. Ah terlampai banyak pak Kiai.. Untung ada sebagaian kecil yang masih tetap berjuang menampilkan dan berlaku selayaknya muslim. Dan salah satu yang sedikit itu PKS..

Iya sih Pak Kiai.., ada juga kader PKS yang belum purna keIslamannya. Misal saya. Perlu banyak belajar, toh PKS kumpulan manusia juga..kadang salah dan khilaf. Makanya dalam Islam ada mekanisme Taubat. Supaya yang khilaf tak seterusnya khilaf, dan yang digdaya tak selamanya menjadi sombong. Sebuah mekanisme yang sempurna…

Pada akhirnya pak Kiai, PKS itu berupaya sekuat tenaga mewujudkan impian bapak. Apa yang menjadi impian pak Kiai tentang tujuan akhir politik Islam juga akan menjadi impian PKS..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun