Dramatis dan menegangkan. Begitulah perjalanan lolosnya Turki ke perempat final Piala Eropa 2008. Mereka menundukkan Ceko 3-2 (0-1) melalui pertandingan dramatis di Stadion Stade de Geneve, Geneva, Swiss, Minggu (15/6). Tertinggal 0-2 pada menit ke-63, mereka membalas tiga gol hanya dalam waktu 15 menit terakhir.
Drama berlanjut dengan diusirnya kiper Turki Volkan Demirel oleh wasit Peter Frojdfeldt (Swedia) karena mendorong muka striker Ceko Jan Koller tanpa ada bola. Wasit berusia 44 tahun juga mengganjar kartu kuning pada striker Ceko Milan Baros yang berada di bangku pemain dan ofisial tim.
Tiga gol balasan Turki itu dilesakkan Arda Turan (menit ke-75) dan dua gol kapten Nihat Kahveci menit ke-87 dan 89. Sebelumnya, Ceko unggul 2-0 melalui gol Koller menit ke-34 dan gelandang Jaroslav Plasil. Dengan hasil tersebut, Turki mengulang sukses di Piala Eropa 2000 saat mereka juga lolos ke perempat final.
Di perempat final, Turki akan menghadapi juara Grup B Kroasia di Wina, Jumat mendatang. Para pendukung bersorak-sorai menyambut hasil yang tidak mereka duga sebelumnya. Bendera-bendera Turki berkibar, menghiasi tribun stadion. Mereka tak ingin beranjak pulang dan tetap berada di stadion, merayakan kemenangan dramatis itu.
Di luar stadion, para pendukung Turki berpesta di jalan-jalan Kota Geneve yang dingin. Mereka meniupkan terompet dan membunyikan klakson mobil. Dibanding Ceko, Turki tidak diunggulkan. Mereka lolos setelah sempat kalah 0-2 dari Portugal. Mereka membuka peluang dengan memukul tuan rumah Swiss 2-1, juga setelah tertinggal 0-1 dan menang 2-1 lewat gol injury time.
Adu penalti gagal
Pada pertengahan babak, ofisial pertandingan mengumumkan lewat layar lebar bahwa pertandingan akan diakhiri adu penalti jika kedua tim bermain imbang. Namun, setelah tertinggal 0-1 di babak pertama, pemain-pemain Turki bak kesetanan menggempur pertahanan Ceko yang awalnya susah ditembus.
Di babak kedua itu, Pelatih Turki Fatih Terim mengganti striker Semih Senturk dengan Sabri Sarioglu. Berkali-kali serangan mereka kandas dan semakin sulit ketika hujan yang mulai mengguyur sejak menit ke-51. Tiga menit kemudian, Tuncay Salim menyundul bola hasil umpan silang bek kanan Turki Hamid Altintop, tetapi bola bisa ditangkap Petr Cech.
Di luar lapangan, suporter Turki juga semakin kencang meneriakkan dukungan pada timnya. Serangan demi serangan membuat kiper Petr Cech bekerja keras. Tanpa kenal putus asa, pemain Turki terus menggebrak benteng pertahanan Ceko. Pelatih Fatih Tarim menambah kecepatan tekanan dengan memasukkan pemain kelahiran London, Kazim Kazim.
Pada saat asyik menyerang itu, menit ke-62 mereka malah kebobolan oleh gol Jaroslav Plasil. Tak lama kemudian, bek Emre Gungor cedera dan ditandu keluar lapangan. Ia digantikan Emre Asik yang mengenakan perban di kepala. Turki baru memetik hasil kerja kerasnya, menit ke-75 ketika Arda Turan membobol gawang kiper Petr Cech, hasil sodoran Hamid Altintop yang sempat mengenai kaki salah satu pemain Ceko.
Blunder Petr Cech
Masih terpaut satu, Turki terus gencar meningkatkan serangan. Lewat serangan kilat menit ke-87, bek kanan Hamid Altintop melepaskan umpan silang ke mulut gawang. Bola berada dalam jangkauan kiper Petr Cech –salah satu kiper tarbaik dunia-- tetapi bola lepas dan langsung diserobot Nihat Kahveci.
Dalam kondisi mental hancur lebur, para pemain Ceko tidak menduga serangan Turki terus mengalir bak gelombang tsunami. Lewat serangan kilat pula, Kahveci yang mengantarkan Villarreal runner-up Liga Spanyol musim ini mendapat bola. Hanya dengan sekali kontrol, ia melepaskan tendangan keras dan menghunjam gawang Cech.
Di babak pertama, Ceko mendominasi serangan. Dengan pola 4-1-4-1, tim asuhan Pelatih Karel Brueckner itu menggoyang pertahanan Turki dari berbagai penjuru dengar target utama Koller di jantung pertahanan lawan. Bek kiri Marek Jankulovski sering overlapping di sisi kiri permainan, sementara di kanan peran itu dilakukan Libor Sionko.
Dengan dukungan suporter kedua tim yang saling menyahut satu sama lain, laga berlangsung ketat dan seru. Laga baru berjalan 10 menit wasit sudah mengeluarkan dua kartu kuning. Kartu kuning pertama diberikan pada Mehmet Topal, dan kartu kuning kedua dihadiahkan pada Mehmet Aurelio karena mengeluarkan kata-kata tidak sopan. Aurelio mengantongi dua kartu kuning kedua dan tidak bisa tampil pada Turki berikutnya.
Sebuah umpan lambung diluncurkan Jankulovski, disambut tandukan Koller tetapi melambung. Gagal dari sayap kiri, mereka mencoba lewat gelandang Marek Matejovsky. Matejovsky melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Kiper Turki Volkan Demirel berhasil menubruk bola tersebut.
Tim asuhan pelatih Karel Brueckner itu mengawali mencetak gol lewat tandukan striker tunggalnya, Jan Koller, menit ke-34. Ia mendapat umpan silang dari bek kanan Zdenek Grygera. Bola sempat terkena tepisan kiper Volkan Demirel, lalu memantul ke mistar, dan jatuh di belakang garis dalam gawang Turki.
Ceko mendapat peluang emas ketika tendangan gelandang Jan Polak membentur tiang gawang, Polak berupaya mengejar bola dan menyundulnya, tetapi terkena sepakan bek Turki Emre Asik. Akibat sepakan itu, kepala Polak terluka dan harus diperban seperti yang dialami Asik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H