Mohon tunggu...
Mh Samsul Hadi
Mh Samsul Hadi Mohon Tunggu... profesional -

Bergabung “Kompas” pada 2002, tiga tahun setelah memulai petualangan di ranah sepak bola. Meliput antara lain Piala Asia 2000 Lebanon; Asian Games 2006 Doha, Qatar; Piala Eropa 2008 Austria-Swiss; Piala Konfederasi 2009 Afrika Selatan; Piala Dunia 2010 Afrika Selatan; Piala Eropa 2012 Polandia-Ukraina. Sejak April 2014, bertugas di Desk Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Go Vienna! Go Vienna! Go Vienna!

9 Juni 2008   14:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:26 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pelatih Victor Piturca langsung disalami para asistennya dan ofisial Romania. Keceriaan terpancar di wajah mereka. Seluruh pemain Romania tetap bertahan di lapangan, menyambut aplaus suporter mereka. Itulah drama lanjutan laga Grup C, Romania versus Perancis, yang berakhir imbang 0-0 di Stadion Letzigrund, Zurich, Swiss, Senin (9/6).

 

Di tengah suasana gembira kubu Romania itu, gelandang Perancis Franck Ribery langsung ngeloyor meninggalkan lapangan dengan bertelanjang dada. Dengan hasil imbang tersebut, Perancis kehilangan momentum penting meraup tiga poin sebelum menghadapi dua lawan yang lebih berat: Belanda (13/6) dan Italia (17/6).

 

Tampil mengandalkan duet Nicolas Anelka-Karim Benzema di lini depan, tim berjuluk ”Les Bleus” racikan Pelatih Raymond Domenech sebenarnya mendominasi serangan. Mereka juga unggul penguasaan bola (55 persen) dan lebih banyak melakukan tembakan dibanding pemain Romania.

 

Namun, berbagai cara pemain Perancis itu kandas di balik kokohnya ”tembok” pertahanan Romania. Kedisiplinan empat bek Romania --Dorin Goian, Gabriel Tamas, Razvan Rat (kiri), dan Cosmin Contra (kanan)--  membuat frustrasi Perancis. Tendangan Anelka dan Benzema pada 10 menit pertama gagal mengenai sasaran gawang kiper Bogdan Lobont.

 

Menit ke-57, Benzema mendapat peluang emas mencetak gol. Ia berada dalam posisi bebas di kotak penalti saat menerima umpan bola mendatang dari Ribery di sayap kanan. Sayang, tendangan striker klub Olympique Lyon itu terlalu lemah dan dengan mudah ditangkap kiper Lobont.

 

Dari total 11 tendangan yang dilakukan pemain Perancis, hanya lima yang tepat sasaran meski semuanya dimentahkan kiper Lobont. Di babak kedua, Domenech mencoba memasukkan striker barunya, Bafetimbi Gomis (pengganti Anelka menit ke-72), tetapi striker klub St Etienne itu bahkan tak pernah sekali pun menembak bola ke arah gawang Romania.

 

Domenech juga membuat variasi lain dengan menurunkan Samir Nasri (pengganti Benzema menit ke-78). Nasri mengisi posisi Ribery di gelandang kanan, sementara Ribery lebih berkonsentrasi ke depan. Akan tetapi, semua keputusan itu hanya membuahkan keunggulan statistik penguasaan bola, bukan gol!

 

”Ini laga yang sulit bagi kami maupun Romania,” ujar Domenech seusai laga. ”Kami tidak cukup bugar. Cuaca juga terasa panas, sesuatu yang tidak menguntungkan bagi kedua tim yang bertanding.”

 

Dari segi permainan, penampilan pemain Perancis tidaklah buruk. Mereka memperlihatkan permainan dengan aliran bola antarlini yang cukup lancar. Beberapa kali Ribery, dengan gocekan mautnya, berhasil memberi umpan manis pada Anelka atau Benzema. Namun, Ribery seorang diri tidak cukup bagi Perancis.

 

Pemain yang disebut-sebut ”titisan” Zinedine Zidane itu kerap menjadi sasaran tebasan bek-bek Romania saat ia mencoba menembus jantung pertahanan lawan. Menit ke-43, ia dijatuhkan bek Goian yang kemudian diganjar kartu kuning oleh wasit Manuel Mejuto Gonzalez (Spanyol). Gelandang Florent Malouda mencoba mendobrak lewat sisi kiri lapangan, tetapi belum sebaik jika bermain untuk klubnya, Chelsea.

  

Antusiasme fans Romania

 

Di saat pemain-pemain Perancis frustrasi akibat serangan mereka yang gagal total, pemain Romania semakin percaya diri. Apalagi, ribuan suporter Romania tak pernah berhenti meneriakkan dukungan. ”Go Vienna! Go Vienna! Go Vienna,” begitu teriakan mereka, mengandung pesan: mereka ingin Romania bertahan hingga final di Wina, Austria, 29 Juni mendatang.

 

Penampilan Romania sebenarnya tidak sebagus Perancis dalam hal mengorganisasi serangan. Mereka kesulitan membalik situasi tekanan pemain Perancis menjadi serangan balik mematikan. Romania dari awal turun formasi 4-3-3, tetapi mereka lebih sering bermain dengan satu striker, Daniel Niculae.

 

 Gelandang Razvan Cocis tampil cukup cemerlang, tetapi kurang diimbangi kapten Cristian Chivu dan Mirel Radoi. Chivu terlihat tidak cukup prima untuk tampil penuh 90 menit. Ia juga tampak kelelahan pada 15 menit terakhir. Ditambah mereka harus membagi tenaga untuk bertahan, hal itu membuat sodoran bola-bola matang ke lini depan Romania terbatas.

 

Sepanjang 90 menit itu, tak satu pun dari tujuh tendangan pemain Romania yang tepat mengarah ke gawang kiper Perancis Gregory Coupet. Meski demikian, hal itu tak mengurangi kebanggaan suporter Romania atas penampilan pemain-pemain mereka. Setiap ada pergantian di kubu Romania, para suporter itu memberikan aplaus panjang.

 

”Cocis! Cocis! Cocis!” begitu mereka mengelu-elukan pemain gelandang tersebut saat digantikan Paul Codrea menit ke-64. Hal yang sama mereka lakukan saat dua pemain starter Romania lainnya, Adrian Mutu dan Mirel Radoi, ditarik keluar. Mereka bangga, pemain-pemain Romania berhasil menjinakkan Perancis, runner up Piala Dunia 2006.

 

”Sangat penting bermain bagus di depan para suporter itu. Kami merasa hati mereka tercurah untuk mendukung kami. Saya sungguh gembira bisa membuat mereka puas,” kata Piturca, sang pelatih. ”Secara pribadi saya menginginkan tiga poin. Perancis sepertinya tidak bermain pada level yang sama seperti sebelumnya.”

 

Pada laga berikutnya, Romania akan menghadapi Italia (13/6) di stadion yang sama dan Belanda (17/6) di Bern. Pada laga tersebut, gelandang bertahan Perancis Claude Makalele ditetapkan sebagai pemain terbaik pertandingan. Panitia pertandingan mengumumkan, seluruh tiket pertandingan terjual habis meski di sana-sini terlihat kursi kosong.

           

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun