TANPA perjuangan, tak akan pernah ada kemajuaan. Perkataan Frederick Douglass (1818-1895) ini sebenarnya dapat diteruskan, yaitu tanpa ada pejuang, tak akan ada perjuangan. Artinya, tanpa ada pejuang, tak akan pernah ada kemajuan dan perubahan.
Para pahlawan bangsa Indonesia telah membuktikannya. Peristiwa 10 November beberapa tahun silam menjadi bukti perkataan negarawan AS tersebut. Hari ini, 10 November 2017, kita memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. Indonesia dapat merdeka seperti sekarang ini berkat ada pejuang yang rela mengorbankan dirinya demi kemajuan Indonesia.
Para pahlawan itu kini telah tiada. Lalu, siapa yang akan meneruskannya untuk menjadi pahlawan "zaman now"?. Jawabannya, tentu, pemuda-pemudinya. Mereka kita harapkan menjadi pahlawan "zaman now".
Harapan ini tidaklah berlebihan. Presiden pertama RI, Ir Soekarno pernah mengatakan, beri aku 1.000 orangtua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, dan beri aku 10 pemuda niscaya kuguncangkan dunia. Perkataan Bung Karno ini menjadi penanda bahwa bangsa Indonesia berharap besar kepada pemudanya.
Sanggupkah pemuda memikul amanah itu? Bagaimana pemuda menjadi pahlawan "zaman now"?.
Menjadi pahlawan "zaman now" bukan berarti kita harus ikut perang fisik, tapi kita bisa meneladani spirit para pahlawan "zaman old" dan meneruskan perjuangannya. Jika pahlawan "zaman old" berjuang untuk merebut kemerdekaan bangsa Indonesia, tapi pahlawan "zaman now" harus berjuang mengisi kemerdekaan NKRI dengan sebaik-baiknya. Ia juga harus menjaga keutuhan NKRI.
Berikut beberapa kutipan para pahlawan nasional dari instagram Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, @gerakanpramuka. Poster ini saya sertakan dengan harapan, semoga dapat menjadi inspirasi pahlawan "zaman now".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H