Mohon tunggu...
Shamsul.e
Shamsul.e Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Sepak bola dulu baru kamu

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Krisis Air Bersih di Pacitan: 5 Desa Ajukan Permohonan Bantuan

27 Agustus 2024   16:03 Diperbarui: 27 Agustus 2024   16:40 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Pacitan menghadapi ancaman kekeringan yang cukup serius pada tahun ini. Sedikitnya 34 desa di wilayah tersebut diprediksi akan mengalami kekeringan, dengan 10 di antaranya menghadapi krisis air yang sangat mendalam. Krisis ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari penduduk, terutama dalam hal kebutuhan air bersih untuk minum, memasak, dan mandi.

Seperti dikutip Ketik.co.id, Selasa (27/8/2024) Sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan telah menerima permohonan bantuan air bersih dari 5 desa yang terdampak parah.

Desa-desa yang telah mengajukan permohonan tersebut adalah Desa Klepu di Kecamatan Donorojo, Desa Pagerejo dan Cokrokembang di Kecamatan Ngadirojo, Desa Belah di Kecamatan Sudimoro, serta Desa Jetak di Kecamatan Tulakan.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggono, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mulai menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang telah meminta bantuan.

"Dari permintaan yang masuk, kami telah menyalurkan bantuan air bersih ke Desa Klepu, Kecamatan Donorojo. Untuk desa lainnya, kami masih melakukan survei lapangan untuk menilai kebutuhan mereka. Desa Belah, Kecamatan Sudimoro, misalnya, meskipun telah menjadi prioritas, juga mengajukan permohonan secara resmi," jelas Radite, mengutip Ketik.co.id pada Selasa (27/8/2024).

Kekeringan yang melanda Pacitan menyebabkan sumber-sumber air seperti sumur dan sungai mengalami penurunan debit atau bahkan kering sama sekali. Walaupun situasinya belum separah tahun lalu, penduduk desa mulai menghadapi kesulitan dalam memperoleh air bersih.

Radite menambahkan bahwa berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau diperkirakan akan berlanjut hingga Oktober mendatang. Oleh karena itu, kemungkinan permohonan bantuan air bersih akan terus meningkat.

Menanggapi situasi ini, BPBD Pacitan mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan air bersih dan melakukan upaya konservasi air untuk mengurangi dampak kekeringan.

"Kami berharap bantuan air bersih ini dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak. Kami juga akan terus memantau perkembangan situasi kekeringan di wilayah Pacitan," ungkap Radite.

Pemerintah Kabupaten Pacitan tidak tinggal diam menghadapi krisis ini. Pemkab Pacitan tengah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah air bersih, termasuk pembangunan sumur bor dan penyaluran bantuan air bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun