Baru-baru ini, fenomina demam batu akik yang menggemparkan negeri ini, mulai dari akademisi, artis politisi, sampai dengan petani. Mereka (pecinta batu akik) berlomba-lomba untuk mengoleksinya. Mereka (para kolekor) tidak segang-segan untuk mengeluarkan uang ratusan sampai jutaan rupiah hanya membeli batu akik yang menjadi kebanggaan. Berbagai kegiatan diadakan oleh pecinta batu akik, mulai dari pameran sampai dengan lomba batu akik. Berbagai jenis batu akik dijual oleh para kolektor, mulai dari batu yang belum jadi sampai dengan batu akik yang sudah jadi.
Batu akik merupakan batu alam yang memiliki keidahan yang sangat memukau. Ada yang berbentuk lafadz Allah, bunga, sisik naga, sehelai rambut, dan bentuk-bentuk yang lain yang unik yang terkadung di dalam batu akik tersebut. Bentuk tersebut merupakan batuk alami yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang menjadi keindahan dan kekayaan alam Indonesia ini. Nilai seni yang terkandung dalam batu akik tersebut merupakan anugrah terindahan yang dimiliki oleh alam Indonesia yang harus dikelola dan di pasarkan ke manca Negara.
Hal ini harus disyukuri oleh rakyat Indonesia, karena Indonesai tidak hanya terdapat emas, mutiara tatapi juga terdapat batu akik yang memukau yang menjadi kebanggaan negeri ini. Berbagai daerah penghasil batu akik seperti Pacitan, Garut, Sukabumi, Kalimantan dan lain sebagainya yang dapat dijadikan ikon penghasil batu mulia yang mahal harganya.
Namun, terlepas dari nilai estetika yang terkadung dalam batu akik itu sendiri, terdapat segelintir orang yang memercayai bahwa ada kekuatan magis yang ada di dalam batu akik itu. Di antara keyakinan tersebut adalah batu akik itu dapat memperlancar bisnis, murah rezeki dan lain sebagainya. Keyakian semacam itu merupakan keyakinan yang keliru, karena batu akik merupakan batu alam yang tidak memilik kekuatan apapun. Batu akik itu hanya memilik keindahan dan nilai seni yang sangat tinggi. Keindahan dan keunikan batu akik itu sendiri tidak memilik kekuatan untuk merubah nasib seseorang
Kayakinan tersebut harus diluruskan. Para kolektor atau pecinta batu akik harus diberi pemahaman bahwa faham dinamisme (kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup) merupakan perbuatan syirik yaitu menyekutukan Allah dengan benda-benda yang lain atau memercayai ada kekekuatan selain kekuatan Allah, karena syirik adalah benar-benar kezaliman yang besar (QS. Lukman, ayat. 13). Memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya pecinta batu akik merupakan keharusan agar supaya nilai estetika yang terkendung dalam batu akit tersebut tidak tercerabut dengan kemusyrikan
Keindahan dan keunikan batu akik itu sendiri tidak memiliki kekuatan untuk merubah nasib seseorang, Yang membuat membuat orang kaya bukan karena dia memakai batu akik melainkan dengan usaha sendiri dengan menjadi entrepreneur dan bekerja keras. Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu ingin merubahnya (QS. Ar-Ra’d, ayat :11 ), bukan karena menggunakan batu akik jenis mustika kelapa seseorang dapat menjual barang dagangannya dengan mudah dan terhindar dari balak dan juga bukan karena memiliki batu akik pusaran bumi, seseorang akan banyak relasinya dan lain sebagainya. Namun, jika ingin banyak orang yang membeli dagangan, berilah pelayanan terbaik kepada konsumen. Persepsi semacam diatas harus mendapatkan perhatian secara serius oleh pemuka agama. Jika tidak, maka paham dinamime akan tumbuh dan berkembang di negeri ini.
Oleh sebab itu. fenomina batu akik harus disikapi secara bijak dengan berfikir bahwa batu akik hanya batu alam yang tidak memiliki kekuatan apapun. Batu akik hanya memiliki nilai keindahan yang terbentuk secara natural yang merupakan sumber daya alam Indonesia yang kaya ini. Batu akik yang terbentuk dengan sendirinya dengan berbagai gambar yang terkadung di dalamnya merupakan bagian dari kekayaan alam ini harus dipasarkan ke dunia internasional dengan menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya memiliki emas tetapi juga memiliki batu akik yang tidak kalah indah dan berharganya dari pada emas.
lantas bagaimana kabarnya batu akik sekarang apakah masih seramai beberapa waktu lalu atau jangan-jangan hampir punah ditelah waktu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H