Mohon tunggu...
Samsudin Simatupang
Samsudin Simatupang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis kelahiran Palembang pada 13 nopember 1961. Saat ini menjadi anggota PPPSU ( Perkumpulan Penulis Pendidik Sumatera Utara ). Kegiatan sehari hari menulis artikel di Gurusiana Media Guru dan Kompasiana Indonesia, Pemerhati Kegiatan Sosial Kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pandangan Al Qur'an dan Injil terhadap Teori Kabut Immanuel Kant dan Pierre Simon de Laplace

13 Februari 2023   04:30 Diperbarui: 13 Februari 2023   07:14 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                  ( Dokumen arulastro.blogspot.com )

Sebagai makhluk yang diberikan kelebihan akal fikiran oleh Allah selalu Sang Pencipta, kita akan memikirkan proses terjadinya  alam raya ini. Bagaimana ada bumi ini, bagaimana ada kita dan bagaimana ada makhluk lainnya, bagaimana kita bisa hidup di bumi ini? dan mengapa harus di planet bumi? Dan tidak di planet lainnya seperti sistem tata surya  planet merkurius, Mars atau Venus misalnya. Mengapa ada udara, mengapa manusia bisa lapar dan mengapa ada makanan? Mengapa ada batu, air, tanah, oasir, dan lain sebagainya, bahkan mengapa ada matahari, sebenarnya bagaimana awalnya terbentuk kehidupan ini? hal ini merupakan satu pertanyaan besar dan memang membuat penasaran. 

Hal ini dijawab oleh dua ilmuan Immanuel Kant dan Pierre Simon de Laplace. Menurut Immanuel Kant,  pada mulanya terdapat massa kabut gasa panas yang luas namun tipis. Kabut gas tersebut berputar lambat secara sentripertal atau berputar k earah dalam. Lama- lama massa jenis dari kabut tersebut menjadi semakin tinggi hingga membentuk sebuah inti massa di beberapa tempat. Inti massa yang berada di bagian tengah memiliki panas yang paling tinggi dan berpijar. Inti massa yang berpijar inilah yang lemudian membentuk menjadi matahari. Sedangkan inti massa yang berada di tepi- tepinya mengalami pendinginan dan menjadi planet- planet. 

Menurut Pierre Simon de Laplace, pada mulanya terdapat bola kabut gas yang berukuran besar dan juga panas. Bola gas tersebut berputar secara cepat secara sentrifugal atau ke arah luar. Karena perputaran yang cepat itulah sebagian materi bola gas tersebut terlempar ke sekelilingnya. Materi gas yag terlempar tersebut lama- kelamaan akan mendingin denga sendirinya hingga akhirnya membentuk planet. Sementara bola gas yang awal akan panas dan berpijar dan membentuk matahari. 

Al Qur'an juga menjelaskan tentang hal ini pada Surat Qaf:38, Surat An Naziat: 27-33, juga menjelaskan tentang proses terjadinya alam semesta sampai terjadi saat ini. Begitu jelasnya Al Qur'an menjelaskan tentang proses kejadian alam semesta ini mulai dari ledakan besar disebut Big Bang sampai dengan terjadinya alam semesta berupa bumi, planet lain, gunung, air, dan lain lain. 

Injil juga menjelaskan tentang proses kejadian alam jagat raya ini. Seperti termaktub dalam Injil Johannes 1-6, proses alam dari tidak ada lalu Tuhan menciptakannya dari bentuk kabut sampai terjadi sampai saat ini. Tuhan menjelaskan bahwa alam semesta tidak ada akhirnya menjadi ada.

Pada intinya kedua ilmuan mmanuel Kant dan Pierre Simon de Laplace menggali proses kejadian alam jagat raya ini sejalan dengan apa yang termaktub dalam  Al Qur'a, dan Injil sebagai Kitab Suci orang Islam dan Kristen. Jadi kita sebagai makhluk berfikir dapat mengembangkan apa yang termaktub dalam Kitab Suci dengan pola analisa berfikir akal ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun