Provinsi Sumatera Utara terdiri dari beberapa kabupaten dan kota. Salah satunya Kabupaten Tapanuli Selatan. Dahulu sebelum tahun 2008, Kabupaten Tapanuli Selatan sangat luas mulai Muara Sipongi ( sekarang masuk Kabupaten Mandailing Natal ) yang berbatasan dengan Sumatera Barat. Sampai daerah Padang Bolak ( sekarang menjadi Kabupaten Padang Lawas dan Padang Lawas Utara ) yang berbatasan dengan Provinsi Riau. Sementara Kabupaten Tapanuli Selatan juga berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tengah. Namun kini Tapanuli Selatan kini berpindah ibukota dari Padang Sidempuan menjadi Sipirok.
Sehingga saat ini bahasa batak angkola dengan mandailing seakan terjadi perbedaan. Sebenarnya banyak persamaan bahasa batak angkola dengan mandailing dan perbedaannya hanya pada penekanan ucapan saja seperti berikut:
1. Penulisan tangkas ( batak angkola dan mandailing sama ), pengucapan batak angkola adalah  takkas dan mandailing adalah tangkas, arti dari kata tangkas adalah jelas.
2. Penulisan santabi ( batak angkola dan mandailing sama ), pengucapan batak angkola adalah  sattabi dan mandailing adalah santabi, arti dari kata santabi adalah permisi.
3. Penulisan ompot ( batak angkola dan mandailing sama ), pengucapan batak angkola adalah oppot dan mandailing adalah ompot, arti dari kata ompot adalah cepat.
4. Penulisan parompa ( batak angkola dan mandailing sama ), pengucapan batak angkola adalah paroppa dan mandailing adalah parompa, arti dari kata parompa adalah kain selendang.
5. Penulisan gincat ( batak angkola dan mandailing sama ), pengucapan batak angkola adalah giccat dan mandailing adalah gincat, arti dari kata gincat adalah tinggi.Â
Jadi pada dasarnya bahasa batak angkola dan mandailing sama hanya berbeda pada penekanan pengucapan saja yang berbeda. Walaupun ada juga perbedaan yang mendasar seperti kata molo ( bahasa mandaililng ) dan kata muda ( bahasa batak angkola ) yang mempunyai arti yang sama yaitu jika. Itulah keanekaragaman bahasa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan berbagai macam bahasa daerah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H