Dalihan Natolu dijadikan sebagai dasar pondasi hidup masyarakat Batak.Â
Suku Batak mendiami daerah Tapanuli di Sumatera Utara. Suku Batak mempunyai kekerabatan dan persaudaraan yang sangat kuat. Ini terlihat bagaimanaDalihan Natolu merupakan pilar kehidupan yang terdiri dari tiga tungku yaitu Hula hula, Anak Boru dan Dongan Tubu. Dimana ketiga pilar tersebut saling berkaitan satu sama lain dalam kehidupan masyarakat Batak.
Dalam Dalihan Natolu mengandung makna yang tinggi dengan dasar " Somba marhula hula, elek marboru, manat mardongan tubu ".Â
Ketiga hal itu berarti sebagai berikut: Somba marhula hula berarti hormat kepada keluarga pihak istri atau keluarga laki laki saudara ibu, elek marboru berarti sikap membujuk atau mengayomi pihak perempuan, manat mardongan tubu berarti berhati hati kepada keluarga sekandung atau teman semarga.
Dalihan Natolu ini akan terlihat sekali pada saat acara adat dimana peran dongan tubu sangat erat dimana satu sama lain saling mendukung untuk menjalankan acara adat. Agar terlaksana dengan baik maka anak boru berperan membantu terlaksananya acara adat dan segala kekurangan dan susunan acara merupakan tugas dari anak boru.Â
Sedangan hula hula merupakan pengontrol acara adat dan memberikan nasehat dan wejangan kepada anak boru bila terjadi kesalahan dalam acara adat tersebut.Â
Ketiga pilar Dalihan Natolu ini saling berkaitan satu sama lain sehingga kekeluargaan dalam masyarakat Batak berjalan dengan baik. Dalihan Natolu berperan dalam masyarakat Batak sebagai kaidah atau aturan untuk saling menghormati , saling menghargai dan saling tolong menolong.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H