Hari peringatan reformasi nasional di Indonesia  pada 20 Mei 1998 merupakan upaya masyarakat Indonesia menuntut sebuah reformasi.Â
Penuntutan itu bukan tanpa alasan. Semua yang terjadi merupakan akibat dari sebuah dinamika yang menyimpang saat itu.Â
Dasarnya adalah semakin maraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ditambah lagi dengan meningkatnya utang negara di luar negeri. Pada saat itu pula negara mengalami krisis moneter 1997.
Belajar dari peristiwa tersebut tentunya pemerintah harus dapat menyikapinya dengan baik. Pendekatan harus dilakukan kepada seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat Indonesia sehingga terjadi kesatuan yang solid demi terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera.Â
Pemerintah harus mencari solusi dari persoalan ipoleksusbud negara ini agar keamanan, kesejahteraan, keadilan, dan ketertiban tercipta dengan baik.
Kita sebagai warga negara yang baik harus menjadikan peristiwa ini sebagai dasar untuk bersatu dengan pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.Â
Kita harus dapat bersaing dengan negara lain dan mengedepankan produk Indonesia.Â
Kita harus lebih mencintai produk Indonesia dan berusaha meningkatkan ekspor kepada negara lain. Kita harus belajar dari sejarah kemajuan suatu negara yang didasarkan oleh kebersamaan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Kita tidak menghendaki adanya interpensi negara lain ke Indonesia dengan menghancurkan tatanan ipoleksosbud negara Indonesia yang berlandaskan ketuhanan yang maha esa. Kita tidak menghendaki perpecahan didalam negeri karena ada fihak lain yang menungganinya.Â
Kita tidak menghendaki Demokrasi Pancasila hanya sebatas slogan saja.Â
Kita harus berdiri diatas keadilan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.