Mohon tunggu...
Samsudin Simatupang
Samsudin Simatupang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis kelahiran Palembang pada 13 nopember 1961. Saat ini menjadi anggota PPPSU ( Perkumpulan Penulis Pendidik Sumatera Utara ). Kegiatan sehari hari menulis artikel di Gurusiana Media Guru dan Kompasiana Indonesia, Pemerhati Kegiatan Sosial Kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Kesedihan Kaum Sufi Saat Bulan Ramadan Berakhir

25 April 2022   09:15 Diperbarui: 25 April 2022   09:24 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Orang berpuasa mempunyai tiga tingkatan yaitu shaum 'aam, shaum khusus, dan shaum khususul khusus. Bagi mereka yang berada pada tingkatan shaum khususul khusus ibadah puasa Ramadan merupakan ibadah kedekatan kepada Allah swt. Kaum sufi menjadikan puasa Ramadan sebagai ibadah yang paling dekat dengan hati.

Kaum sufi berpuasa Ramadan dengan iman dan keikhlasan dan menjadikan hatinya bersatu dengan Allah swt. Sehingga saat bulan Ramadan berakhir maka kesedihan nampak pada wajah mereka. Mereka menganggap bahwa bulan Ramadan merupakan bulan rahmat, maghfiroh dan itqum minannaar. 

Sehingga kaum sufi banyak meninggalkan kegiatan keduaniawian yang banyak menggangu ibadah kepada Allah swt. Kaum sufi menjadikan dirinya sebagai hamba Allah swt yang paling dekat dengan Nya dan mengenyampingkan urusan dunia. Mereka menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan perbaikan diri agar dibulan lainnya lebih baik lagi.

Bagi kita pada tingkatan shaum 'aam tentunya masih ada perasaan gembira saat bulan Ramadan berakhitr karena gembira kedatangan Hari Raya Idul Fitri. Puasa Ramadan bagi tingkatan awal hanya pada sekedar menyelesaikan kewajiban ibadah kepada Allah swt. Sehingga hati mereka sangat sulit bersatu dengan Allah swt. Hal ini disebabkan kedekatan mereka kepada urusan dunia. 

Rasa marah, iri, dengki, dan serakah masih ada di hati mereka. Dan inilah yang dapat menghancurkan ibadah puasa Ramadan dimana tidak ada pahala baginya kecuali lapar dan haus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun