BEM SI Gelar Aksi Tolak PPN 12 Persen di Depan Istana, Polisi Kerahkan 611 Personel
Jakarta --- Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Negara, Jumat (27/12/2024). Demonstrasi ini dilakukan untuk menyuarakan penolakan terhadap rencana pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Koordinator Media BEM SI, Ahmad Fauzi, menjelaskan bahwa kebijakan ini dianggap memberatkan masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah. "Kenaikan PPN ini tidak berpihak pada rakyat kecil. Kami meminta pemerintah untuk membatalkan rencana tersebut," ujarnya saat memberikan pernyataan di lokasi aksi.
Dalam mendukung jalannya aksi, pihak kepolisian menyiapkan 611 personel pengamanan. Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Rudi Syarifudin, menyampaikan bahwa aparat keamanan akan memastikan demonstrasi berjalan lancar tanpa insiden.
"Pengamanan dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Kami berharap aksi ini berlangsung tertib," ujar Rudi kepada wartawan.
Aksi demonstrasi ini diwarnai dengan orasi, poster, dan spanduk berisi penolakan terhadap rencana kenaikan pajak. Setelah menyampaikan tuntutannya kepada perwakilan Istana, para peserta aksi membubarkan diri dengan tertib.
Pemerintah sebelumnya menyatakan bahwa kenaikan PPN ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara dan memperkuat anggaran pembangunan. Namun, rencana tersebut mendapat kritik luas dari berbagai pihak karena dianggap dapat menurunkan daya beli masyarakat.
BEM SI berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan ini agar pemerintah mempertimbangkan ulang dampak yang akan ditimbulkan. Mereka juga mengajak masyarakat untuk bersatu menolak kebijakan yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat banyak.
"Kebijakan ini harus ditinjau ulang demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tegas Fauzi dalam orasinya.
Demonstrasi damai ini menjadi wujud nyata partisipasi mahasiswa dalam mengawal kebijakan publik dan menyuarakan aspirasi rakyat.