Mohon tunggu...
Samsinar Sambo
Samsinar Sambo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 31

Seorang guru plus sebagia ibu rumah tangga yang selalu ingin membahagiakan keluarga dan selalu ingin berbagi ilmu kepada siswanya dan berbagi kebahgian kepada sesama.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aku Merdeka Aku Kreatif

24 November 2024   20:27 Diperbarui: 24 November 2024   20:41 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berawal dari perubahan Kurikulum Tiga Belas (K-13) menjadi Kurikulum Merdeka. Di mana pemerintah menghimbau semua sekolah untuk menggunakan Kurikulum Merdeka. Dari namanya sudah menggambarkan suatu kebebasan dan kemerdekaan dalam proses belajar mengajar. Alhamdulillah, memang demikian adanya mulai dari kebebasan dalam menggunakan model pembelajaran, strategi pembelajaran, dan dalam menentukan tema dan materi yang lebih dibutuhkan murid saat ini.

Kata merdeka identik dengan kebebasan, tetapi kenyataannya bagi kita yang berprofesi sebagai guru, kebebasan tersebut masih jauh dari kenyataanya. Di mana kita masih terbebani dengan administrasi-administrasi yang wajib disediakan. Awalnya saya berpikir bahwa Kurikulum Merdeka kita akan bebas dari administrasi yang sebelumnya membebani, tetapi ternyata malah bertambah, mulai dari yang offline sampai yang online.

Di kurikulum sebelumnya modul sudah tersedia ada dan kita wajib mengikuti yang sudah ada. Berbeda dengan di Kurikulum Merdeka ini, kita diberikan kesempatan untuk berkreasi untuk menyusun modul dan memilih mana yang sesuai dengan model dan kebutuhan murid kita. Kita diminta lebih peka dan lebih memerhatikan lingkungan sekitar terutama yang berhubungan dengan murid yang kita ajar. Karena kebutuhan dan lingkungan tempat mereka yang heterogen, mau tidak mau kita harus pintar memilih dan memilah mana yang sesuai dan tepat dengan murid saat ini. Dalam menentukan pilihan, sebaiknya kita berkolaborasi dengan rekan atau atasan kita untuk mewujudkan apa yang sudah kita susun dalam modul. Sebagai makhluk sosial kita membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang lain agar apa yang kita inginkan dapat terwujud dengan cepat dan tepat.

Kurikulum sudah merdeka maka sebaiknya guru juga mengikutinya dengan menjadi Guru Merdeka. Merdeka di sini maksudnya guru yang mampu mengarahkan, membimbing muridnya untuk menggali, mengembangkan bakat yang dimilikinya, dan mewujudkannya. Sehingga akhirnya nanti murid itu menjadi sukses, bahagia, dan tentunya memberi manfaat terhadap orang lain dan lingkungannya.

Karena tidak sedikit murid yang memiliki bakat yang masih terpendam atau belum terarah sehingga dia tidak tahu apa yang akan dilakukan untuk mewujudkannya. Kita sebagai guru harus mampu mengarahkannya dengan cara atau teknik yang sesuai dengan kepribadian dan kemampuan murid.

Saya sangat bersyukur di Kurikulum Merdeka ini mendapat kesempatan untuk menambah ilmu dan pemahaman saya mengenai kurikulum, cara menghadapai murid mulai dari membuatnya merasa nyaman di kelas, memotivasi mereka agar selalu semangat dalam menuntut ilmu dan mengerjakan tugas, baik tugas individu maupun tugas kelompok. Memberikan mereka kesempatan untuk menjadi diri sendiri dan mengembangkan bakat yang dimiliki dengan cara yang mereka sukai.

Kesempatan menjadi Calon Guru Penggerak (CGP) juga sangat membantu saya dalam banyak hal mengenai Kurikulum Merdeka terutama mengenai murid yang menjadi prioritas seorang pendidik. Selain menjadi peserta CGP, saya juga mengikuti pelatihan yang diadakan oleh sekolah maupun komunitas-komunitas yang saya ikuti baik secara online maupun offline.

Guru dan pendidik diharapkan menghasilkan murid yang kritis, mandiri, kreatif dan memiliki karakter. Kurikulum Merdeka itu sesuai dengan kemajuan zaman dan teknologi saat dijalankan. Kurikulum Merdeka saat ini menurut saya sangat relevan digunakan karena dalam Kurikulum Merdeka sudah mencakup semua yang diharapkan bagi dari guru maupun dari peserta didik.

Guru yang menghamba pada murid, selalu berusaha membuat murid nyaman, dekat, memerhatikan, dan membahagiakan murid. Guru yang menghamba pada murid bukan berarti selalu menuruti apa yang menjadi kemauan murid. Di sinilah guru dituntut menjadi kreatif dan mengikuti perkembangan zaman agar dapat mengarahkan dan membimbing meraka menjadi manusia yang pintar dan cerdas dalam menghadapai tantangan serta dapat menyelesaikan masalah yang akan dihadapi.

Satu hal yang saya suka di Kurikulum Merdeka ini adalah murid diajarkan berkolaborasi dalam mengerjakan proyek yang dipilihnya sehingga mereka menjadi akrab, mengenal, memahami orang lain, dan menyingkirkan egonya sendiri sehingga proyek yang sudah dipilih dan dirancang bisa berjalan dan berhasil dengan baik.

Pendidikan karakter di Kurikulum Merdeka sangat membantu guru dalam mengarahkan dan mengajak murid agar memiliki budi pekerti luhur, sopan santun, mandiri, kreatif, bernalar kritis, bergotong-royong dan karakter-karakter baik lainnya. Karakter yang sangat bermanfaat buat murid saat ini dan masa depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun