Mohon tunggu...
Samsinar Sambo
Samsinar Sambo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 31

Seorang guru plus sebagia ibu rumah tangga yang selalu ingin membahagiakan keluarga dan selalu ingin berbagi ilmu kepada siswanya dan berbagi kebahgian kepada sesama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Dwi Mingguan Modul 2.1. Pembelajaran Berdiferensiasi CGP A 10

22 Juni 2024   03:06 Diperbarui: 22 Juni 2024   03:11 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 2.1 Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid (Pembelajaran Berdiferensiasi). Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 2.1 ini menggunakan model yang selalu saya gunakan yaitu model 4F model yang dibuat oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dalam Bahasa Indonesia disebut dengan model 4P (1. Peristiwa; 2. Perasaan; 3. Pembelajaran; dan 4. Penerapan). Berikut penjabaran saya.

1. Peristiwa

Di modul 2.1 Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid (Pembelajaran Berdiferensiasi) sama halnya dengan awal modul 1.1 yaitu mengerjakan Test Awal Paket Modul 2, kemudian dilanjutkan aktivitas pembelajaran di LMS dimulai dengan Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang Kolaborasi, mempresentasikan hasil kolaborasi pertemuan sebelumnya tentang membuat RPP berdiferensiasi di link https://lms.guru.kemdikbud.go.id/

Kegiatan mulai dari diri yaitu belajar materi modul 2.1 yang tersedia di https://lms.guru.kemdikbud.go.id/ lanjut ke eksplorasi konsep Dimana saya membuat diagram flayer untuk menggambarkan pemahaman saya tentang pembelajaran berdiferensiasi.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dalam ruang kolaborasi yang dipandu oleh fasil yaitu Ibu Ema dari BBGP Yogyakarta saya hanya berdua ibu Erlita untuk berdiskusi menganalisis sebuah kasus SMK karena kita berdua mengajar di SMK. Untuk rekan CGP lain yang mengajar di SMP menganalisis kasus SMP, begitu juga dengan CGP yang mengajar di SD maka akan menganalisis kasus SD. Dengan kata lain CGP akan menganalisis kasus sesuai dengan jenjang sekolah yang diampunya. Dan hasil diskusi tiapa kelompok juga dipresentasikan saat pertemuan rukol berikutnya. Saat rukol inilah saya mendapatkan banyak inspirasi dari pengalaman rekan CGP dalam menerapkan pembelajaran diferensiasi di sekolahnya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Pada kegiatan demonstrasi kontekstual saya Menyusun modul ajar untuk pembelajaran diferensiasi pada mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi Teks Anekdot. Dalam modul yang saya buat harus menggambarkan unsur-unsur diferensiasi baik diferensiasi proses, konten, maupun produk.

Pada saat elaborasi pemahaman saya semakin memahami dan mendapat pencerahan tentang pembelajaran diferensiasi. Diamna narasumber menyampaikan bahwa pembelajaran diperensiasi adalah pembelajaran yang masuk akal yaitu pembelajaran yang menjaga kewarasan murid.

2. Perasaan

Saya merasa sangat beruntung karena memperoleh pengetahuan yang sangat berharga yang berdampak besar pada peran saya sebagai guru. Pada modul 2.1. ini saya mendapatkan kosep baru mengenai pembelajaran berdiferensiasi yang sebelumnya masih abu-abu. Saya juga belajar menyusun langka-langkah pembelajaran yang menyelaraskan dengan karakteristik peserta didik. Ada gambaran tindak lanjut seperti apa yang dapat diambil oleh saya sebagai bentuk tindakan yang mempertimbangkan kebutuhan belajar peserta didik.

3. Pembelajaran

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas demi memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Dalam kegiatan pembelajaran yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru akan merespon kebutuhan muridnya secara konsisten. Adapun kebutuhan murid dibagi dalam tiga aspek yaitu : Kesiapan belajar murid.minat murid , dan profil belajar murid tersebut. Sedangkan untuk strategi  diferensiasi yang bisa diterapkan yaitu : Diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk,

4. Penerapan

Setelah mempelajari modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi saya akan merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan kebutuhan murid.Memperhatikan kemampuan belajar siswa akan membantu menghindarkan siswa dari pengalaman belajar yang kurang tepat, kurang menyenangkan dan kurang berpihak pada murid. Saya juga akan aktif berkolaborasi dengan rekan sejawat yang memiliki pengalaman dalam pembelajaran berdiferensiasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun