Buku adalah jendela dunia, buku adalah guru terbaik. Merupakan kata mutiara yang selalu saya ingat. Dulu buku novel adalah bacaan favorit saya zaman kuliah dan sekarang novel masih menjadi bacaan favorit tapi bukan dibuku melainkan di aplikasi-aplikasi online.
Sekarang sudah banyak aplikasi yang menawarkan bacaan menarik dan praktis mulai dari buku pelajaran, cerita, resep, novel, bahkan kitab suci secara online.
Di zaman yang serba digital sekarang apa-apa serba online termasuk juga buka. Apa sih yang tidak ada di google? Mulai cari barang, cari kerja cari uang, bahkan cari jodoh juga ada. Apalagi cari buku pasti ada selama ada yang upload buku tersebut.
Untuk menulis saja sekarang banyak yang online tidak kudu harus jadi buku agar tulisan kita dibaca orang lain. Menulis sekarang banyak di aplikasi -aplikasi atau link-link yang sudah bertebaran, Â tinggal pilih mau gratis atau berbayar. Bahkan tidak jarang penulis tersebut justru dibayar oleh Medsos tempatnya menulis. Seperti kompasiana ini, blogger, whattpad, noveltoon dan masih banyak link atau aplikasi yang menawarkan kemudahan kepada penulis tanpa perlu membukukan hasil karyanya sudah bisa dibaca atau dinikmati orang lain dan penulis dapat penghasilan juga.Â
Mungkin hal ini juga lah yang menyebabkan banyak toko buku yang tutup karena peminat buku sudah berkurang dan beralih ke online. Belum lagi harga buku yang lumayan jika dibandingkan dengan membaca online tidak mengeluarkan banyak uang, cukup isi kuota sudah bisa baca dan buka aplikasi lainnya via smartphone.
Selain alasan tersebut berikut alasan lainnya toko buku yang dulunya disayangi/ selalu didatangi sekaramg sepi pengunjung bahkan gulung tikar.
- Biaya cetak buku yang mahal sehingga sedikit sebuku baru:
- Kurangnya referensi buku;
- Cara promosi yang kurang kreatif
- Persaingan yang ketat
- Masyarakat yang beralih ke digital
- Sewa tempat yang mahal sementara pendapatan tidak ada
- Dan masih banyak sebab lainnya
TIdak salah masyarakat beralih ke digital karrn memang sudah zamannya. Berikut alasan masyarakat beralih dari buku ke digital;
- Â Praktis
- Tidak mahal hanya modal kuota
- Lebih banyak referensi
- Buku digital lebih menarik
- Hemat
- Tidak butuh tempat untuk menyimpan buku
- Ramah linkungan karena tidak akan ada limbahnya
- Mudah diakses kapan pun dan dimana pun
Walau zaman sudah digital bukan berarti penulis yang ingin menerbitkan bukannya tidak ada. Masih bayak yang mau menerbitkan bukunya seperti saya karena menjadi suati kepuasan jika saya memiliki buku yang berisi tulisan saya. Dan masih ada ko toko buku yang buka seperti gramedia walau tidak banyak.
Semoga akan banyak penulis-penulis ke depannya dengan karya-karya menarik dan bermanfaat. Yang bisa menambah minat masyarakat untuk membaca baik buku crtak maupun buku digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H