Biasanya setelah berbuka puasa dan sholat Magrib dede Fawwadz minta di keloni untuk tidur. Namun malam ini berbeda sampai menjelang azan Isya dia tidak tidur malah main sendiri.
Satu persatu penghuni rumah berangkat sholat Isya dan Tarawih di masjid. Melihat anggota keluarga pada keluar rumah Fawwaz pun minta ikutan. Alhasil saya membawanya sholat di masjid depan rumah.
Fawwaz saat antusias menaiki satu persatu anak tangga. Karena langkahnya yang masih belum kokoh terkadang hampir jatuh jika tidak dipegangi. Langkanya yang sedikit  lama menyebabkan antrian di tangga masjid untuk naik ke lantai 2 tempat jamaah wanita yang masih muda. (Untuk jamaah lansia wanita ada tempat tersendiri di bawah bedampingan dengan jamaah pria).
Setelah perjuangan yang lumayan menguras tenaga namun sangat dinikmati akhirnya kita sampai di lantai 2 tempat melaksanakan sholat berjamaah.
Memasuki masjid dan mencari shaf yang kosong saya menyiapkan sajadah kecil miliknya besebelahan dengan sajadah saya. Tak lama iqomah pun terdengar menandakan sholat akan dimulai dan jamaah diminta merapatkan shaf. Dan imam mulai mengumandangkan takbir sholat pun dimulai.
Rakaat pertama bejalan lancar, tiba di rakaat kedua kebiasaan Fawwaz saat bundanya sholat pun dilakukannya. Mulai dengan naik ke atas punggung saat sujud dan menciumi wajah saat duduk antara 2 sujud dan tahiat. Saat berdiri dia akan berdiri di depan sambil memperhatikan jamaah yang sholat. Dia melakukanya tanpa suara sehingga tidak mengganggu jamah yang lain. Kejadian seperti itu pun sudah biasa sampai sholat Isya selesai.
Namun begitu saat akan melaksanakan sholat tarawih Fawwaz melihat anak seusianya berjalan-jalan dan memasuki suatu ruangan yang kosong karena jamaah yang sudah berkurang tidak seperti kemarin masih penuh.
Dia pun menarik tangan saya untuk menemaninya ke sana, saat di ruang tersebut si bocah wanita yang seumuranya tadi sudah kembali ke pangkuan ibunya. Tapi Fawwaz masih betah dan berlarian di sana. Saat saya ajak ke shaf untuk kembali sholat dia menjawab tidakk! dengan tegas.
Kemudian dia berlari kembali seolah-olah ada teman yang mengajaknya bermain. Sholat tarawih dimulai namun apa daya si kecil belum mau diajak ke barisan kembali. Sudah dibujuk dengan berbagai cara tetap tidak mau, masih asik dengan lari-larinya.Â
Hingga tiba-tiba dia memanggil bang bang. sini! Sambi melihat ke sudut ruangan seolah-olah mengajak seseorang main dengannya. Tapi yang saya lihat tidak ada siapa pun di sudut ruangan tersebut.