Kebijakan  terbaru dari gubernur NTT yang cukup penomenal di dunia Pendidikan adalah dengan merubah jam KBM yang sudah ada menjadi lebih pagi yaitu pukul 5:00 dengan alasan untuk meningkatkan prestasi siswa yang selama ini berada di garis merah yaitu urutan ke 3 dari bawah. Kebijakan tersebut diterapkan di 2 sekolah unggulan terlebih dahulu terutama kelas 12 yang akan masuk perguruan tinggi. Bagi yang orang tuanya keberatan atas kebijakan tersebut silahkan pindah ke sekolah lain. Suatu gebrakan yang perlu penelitian.
Untuk mendukung kebijakan tersebut menurut kadis Pendidikan NTT bapak Linus Lusi akan disediakan angkutan umum berupa bis untuk antar jemput siswa ke sekolah selama uji coba dilakukan yaitu 1 bulan ke depan. Beliau juga mengatakan alasan kebiajakn tersebut diambil yaitu:
- Berasas budaya kerja, bahwa budaya kerja di NTT khususnyan Kupang, mulai bekerja disana jam 5 pagi sementara siswa masuk lenih siang siang untuk mengikuti budaya kerja tersebut maka jam KBM siswa di majukan menjadi pukul 5:00
- Kebijakan yang ditentukan untuk 2 sekolah unggulan sekarang sudah diikuti oleh 10 sekolah SMA lainnya. Dan njumlah siswa yang masuk jam 5 mencapai 200 siswa.
- Dana BOS, BOP, yang yang diterima sekolah sangat besar jadi sekolah mau tidak mau harus mengikuti aturan yang ada.
- Komite sekolah, kapolda, dan kaporles sudah menyetujui kebijakan yang ada. Ditandai dengan akan disediakannya aramada untuk siswa.
- Kebijakan ini masih bertahap uji coba selama 1 bulan.
- NTT sangat mengharagai keberagaman karena pukul 5 yang muslim masih melaksanakan sholat subuh sehingga jam masuk sekolah dimundurkan menjadi pukul 5:30.
- Di NTT terbit matahari lebih cepat dibanding daerah lain sehingga masuk jam 5:30 sudah terang.
Menurut bapak Robert Na Endi Jaweng yang merupakan anggota ombusmand RI sudah banyak menerima aduan berupa keluhan dna pertanyaan mengenai jam masuk sekolah jam 5 pagi tersebut. Menurut beliau sebelum mengambil kebijakan harus diadakan analisis terlebih dahulu dan kebijakan yang diambil harus dibuat secara tertulis berdasarkan aturan, kajian santifik, dan konsultasi antar orang tua dan komite sekolah. Dari pada memajukan jadwal KBM lebih baik melakukan
- Menambah durasi belajar
- Meningkatakan kualitas guru melalui kesejahteraan dan professional guru
- Melengkapai sara prasarana sekolah
Hal senada juga diungkapkan oleh peneliti The Smeru Institut yaitu ibu Risa Wardatun Hidayah yaitu belum ada penelitian yang menyatakan semakin pagi siswa belajar makan akan semakin meningkat prestasi siswa. Justru sebaliknya semakin pagi siswa belajar maka kualitas tidur siswa akan berkurang sehingga memengaruhi kehadiran siswa di sekolah. Semakin lama siswa di sekolah tidak menjamin semakin bagus daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan. Lebih baik meningkatkan kualitas guru, melengkapi sarana prasarana sekolah daripada memajukan jam belajar menjadi jam 5 pagi.
Selain mengurangi waktu tidur siswa juga keamanan siswa juga harus diperhatikan jangan sampai dengan kebijakan yang diambil bukannya meningkatkan prestasi malah sebaliknya menurukan prestasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H