Terkadang dalam hidup ada robekan paling tidak sopan yang menenggelamkan kita dalam tangisan, namun seorang sahabat membawa kita tertatih berjalan dan mengambil sisa tawa untuk masa depan. Menguatkan lewat doa dan menggenggam dengan Bismillah.
Diksi sangat penting dalam kajian Bahasa sebab banyak keindahan  atas sebuah kata yang tak tereja oleh bibir. Diksi bak pijar bintang di angkasa yang menunjukan dirinya dengan kilauan, mempesona dan tak membosankan. Terkadang banyak penulis yang merasa takut dalam memulai sebuah tulisan, terkadang lidah kita merasa kelu untuk menulis sesuatu yang menakjubkan. Ada keraguan yang dibungkam sebelum diterjemahkan dalam bahasa.
Pertanyaan apakah mungkin saya bisa menulis sebuah bahasa yang indah? Sering ada dalam diri penulis, merasa takut tulisanya terdengar garing ketika dibaca. Teruslah menulis sehingga menghasilkan tulisan yang indah jadikan komentar yang negatif menjadi motivasi diri dalam menghasilkan suatu karya terbaikmu. Karena tidak ada usahan yang menghianati hasil itu perinsip saya.
Menurut pemateri menulis itu sederhana se sederhana mengadukan gula dalam gelas kopi
Menulis dari apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan dan apa yang kita dengarkan.
Lantas jurus apa yang harus kita pakai agar kita mampu menulis dengan segala keindahan?
Dalam menulis libatkanlah  5 macam panca indera yang kita miliki dengan baik agar menemukan diksi yang baik sehingga tulisan yang kita buat menjadi indah dan dapat dipahami pembaca apa yang ingin kita sampaikan, berikut penjelasannya:
1. Sense of Touch adalah menulis dengan melibatkan indera peraba. indra peraba dapat digunakan untuk memperinci dengan apik tekstur permukaan benda, atau apapun. Penggunaan indra peraba ini sangat cocok untuk menggambarkan detail suatu permukaan, gesekan, tentang apa yg kita rasakan pada kulit. Aplikasi indra peraba ini juga sangat tepat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak terlihat, seperti angin misalnya. Atau, cocok juga diterapkan untuk sesuatu yang kita rasakan dengan menyentuhnya, atau tidak dengan menyentuhnya.
Contoh: Â Pada pori-pori angin yang dingin, aku pernah mengeja rindu yang datang tanpa permisi
2. Sense of Smell adalah menulis dengan melibatkan indra penciuman hal ini akan membuat tulisan kita lebih beraroma. Tehnik ini akan lebih dahsyat jika dipadukan dengan indra penglihatan.
Contoh: Di kepalaku wajahmu masih menjadi prasasti, dan aroma badanmu selalu ku gantungkan dilangit harapan