Acara foto-foto di atas selesai , pak Aris mengajak kita turun karena menunggu snack tidak akan ada ucap beliau sambil tersenyum. Benar juga sih karena memang tidak disediakan snack kan khusus TTD saja. Begitu di bawah saya Kembali pesan grabcar, sambil menunggu kita kembli berfoto di bawah sambil duduk di atas bangku. "Bentar bu saya cek dulu apakah kita muat duduk di sini ber empat!" canda pak Aris padal bangku Panjang lho. Tapi itulah pak Aris terkadang suka bergurau menghidupkan suasana.
"Bu Marian  foto dong, kita sedang duduk di sini bair nanti kirim di group kalau kemarin pak Yuna kirim foto kertas kita nanti kirim foto wajah kita".Ucap bu Nur  "Bentar kamera saya dimana ya?" celoteh bu Mariana  karena tidak menemukan menu kamera di hpnya. "O alaah kamera ibu di rumah" jawab saya. "Bukan bu di hp saya ga ketemu" jawab bu Mariana lagi. "Udah pake hp saya saja nanti kata cari kamera ibu ada dimana" ucap saya. Dan kami pun berswafoto Kembali.
Tiba-tiba hp saya bergertar dan bapak grab menelpon "Hallo". "Ya pak" jawab saya.
"Ibu saya masuk ke lobby atau tunggu di depan saja?"  Bapak tunggu di depan saja saya ke depan sekarang. Kita pun jalan ke depan. Itu dia grabnya kata  bu Mariana  setelah saya menyebutkan plat mobil grab yang saya order. Secara spontan bu Mariana  berteriak "Pak tunggu, pak kita di sini." Namun itu mobil tidak berhenti ternyata hanya puter balik saja. Kita pun mengejar mobil tersebut, " Lah ko pergi ke rumah sakit bu Sam mobilnya." Tanya pak Aris.  Saya pun baru ingat ternyata saya tidak merubah titik jemputan masih sama dengan tujuan tadi  di RS Duren Sawit. "O alaah pantesan itu mobil jalan aja padahal kita sudah teriakin ucap  bu Mariana. Saat menuju mobil grab saya mendengar nama saya dipanggil seseorang "bu Sam, bu saam". karena focus saya ke grab untuk menghubungi driver agar tidak masuk ke rs. Shingga tidak jelas mendengar siapa yang memanggil sampai bu Nur colek saya "bu Sam itu ada yang manggil dari tadi".begintu saya lihat ke samping kana nada pk heri di seberang jalan memanggi saya. Bu sam pa kabar dari tadi say mau panggil takut salah begitu sudah dekat ternyata benar. Lagi ngapain pak lai nuggu istri yang TTD" bapak udah? Udah kemarin jawab beliau.  CGP gimana lancer jawab beliau. Sip lanjut maaf tadi ga dengar duluan ya. Ok sya masih menunggu assalamu alaikum ucap saya mengakhir percakapan. Sabil melangkah sayup sayaup saya mendengar balasan salam beliau.
Kita pun naik ke mobil yang sudah menunggu. Begitu naik bu Mariana bercerita sambil cari posisi duduk yang nyaman "Pak kita dari tadi sudah lari-lari lho kejar bapak seperti orang yang mau pulang kampung yang ketinggalan bis" katanya. Â "Memang bapak ga lihat kita?" saya menambahkan dengan santainya si bapak menjawab Llah kan saya tidak kenal Ibu jadi saya tidak berhenti, kalau kenal atau teman saya langsung berhenti." Sepajang perjalanan menuju sekolah SMKN 31 banyak hal yang kita bicarakan mulai dari menjawab pertanyaan-pertanyaan pak driver mengenai P3K yang kebetulan istrinya juga P3K di daerah Bekasi dan ingin pindah menjadi P3K di Jakarta yang katanya sangat sulit.
Memang untuk pindah P3K cukup sulit apalagi tidak sesuai dengan domisili contohnya seperti istri si bapak driver KK Bekasi ingin P3K di Jakarta tentu sulit bukan tidak boleh tapi prosesnyta yang lumayan ribet dan lama. Selain itu kita juga membahas kjp siswa yang sekarang lagi tahap pengumpulan berkas. Karena terlalu larut dengan pembicaraan tanpa terasa kita sudah sampai di tujuan. Kita pun turun dan tak lupa membayar ongkos dan mengucapkan terima kasih kepada pak driver.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H