Mohon tunggu...
Sam Sami
Sam Sami Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

saya adalah jurnalis dibidang Teknologi dan sain, yang memliki hobi bermusik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Telkom University dan Keraton Kesepuhan Cirebon Hadirkan Museum AI Peratema di Indonesia

11 Desember 2024   13:34 Diperbarui: 11 Desember 2024   13:48 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Arsip Telkom University

Tiga Tahap Inovasi pada Keraton Kasepuhan

Inovasi yang diterapkan pada Keraton Kasepuhan mencakup tiga tahap:

  1. Digitalisasi Terintegrasi: Meliputi sistem manajemen internal seperti ticketing, pelaporan keuangan, dan pelaporan kepada pemerintah untuk meningkatkan transparansi dan keamanan data.
  2. Implementasi Museum Cave AI: Teknologi ini menghadirkan Keraton Cinematic Universe (KCU), di mana setiap keraton memiliki pahlawan super yang ditampilkan melalui film hiper-realistis.
  3. Portal Kolaborasi SaaCE (Software as a Core Ecosystem): Model bisnis inovatif dari Curaweda yang mempermudah kolaborasi dengan berbagai mitra melalui basis data terintegrasi.

Masa Depan Wisata Sejarah dengan Sentuhan Teknologi

CEO Curaweda, Azhar Muhammad Fuad, menekankan pentingnya inovasi ini dalam memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia. Dengan konsep seperti Keraton Cinematic Universe, ia berharap dapat menarik perhatian generasi muda terhadap sejarah Indonesia, sebagaimana mereka menikmati film superhero dari luar negeri.

"Indonesia memiliki banyak keraton dan candi, tetapi perhatian terhadapnya masih terbatas. Proyek ini adalah langkah awal untuk mempopulerkan budaya kita, menciptakan superhero lokal yang relevan dengan generasi muda melalui AI," jelas Azhar.

Curaweda, sebagai salah satu start-up binaan Bandung Techno Park (BTP), telah berhasil memanfaatkan momentum proyek ini untuk membangun ekosistem kolaborasi multistakeholder. Dukungan dari Bank BJB, Nukahiji, dan Dolananyuk memperkuat posisi CAVE AI sebagai destinasi edukasi sekaligus hiburan berbasis teknologi di Indonesia.

Wadah Edukasi dan Pelestarian Budaya

Museum Cave AI LOTUS hadir tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai sarana edukasi yang relevan dengan kebutuhan zaman. Melalui kolaborasi yang solid antara institusi pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta, inovasi ini membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk melestarikan budaya tanpa melupakan akar sejarah bangsa.

Dengan kehadiran Museum LOTUS, Indonesia tidak hanya memperkuat posisinya sebagai negara yang kaya budaya, tetapi juga sebagai pionir dalam memanfaatkan teknologi untuk melestarikan warisan sejarah. Semangat kolaborasi ini diharapkan dapat membuka jalan bagi inovasi serupa di seluruh penjuru negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun