Mohon tunggu...
Samsul Maarif
Samsul Maarif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar tanpa henti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bayang di Ambang Lazuardi

8 Desember 2024   22:48 Diperbarui: 9 Desember 2024   01:55 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: bing.com

Pada akhirnya aku menyelami titah semesta, bahwa jejakmu di halaman hatiku hanyalah senandika, kau datang bukan untuk menetap, melainkan menata puing-puing jiwa yang terserak..

Engkau, pengembara dalam badai, mengetuk pintu sepi yang kerap terbuka lebar, bukan karena kasih, tapi karena reruntuhan atap yang tak lagi teduh..

Aku adalah jeda di antara dua musim, bukan akar yang kau semai di tanah purba, melainkan lentik ranting, yang kau tinggalkan saat angin kembali tenang..

Pada kesadaran ini aku berlabuh, tak setiap kisah yang datang, berniat mengukir rindu, ada yang sekadar singgah, lalu lenyap bersama bayang di ambang lazuardi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun