Presiden RI Joko Widodo telah mencanangkan lima pilar utama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia  sebagai poros maritim dunia. Lima Pilar tersebut dikenal sebagai "Maritime Fulcrum" yang berarti "Poros Maritim Dunia". Konsep ini menekankan pentingnya peran maritim Indonesia dalam hubungan internasional dan perekonomian global. Adapun kelima pilar tersebut yaitu: Penguatan Pertahanan Maritim, Penataan Wilayah Kelautan, Pembangunan Infrastruktur Maritim, Pemberdayaan Ekonomi Maritim, serta Diploma Maritim. Upaya mewujudkan lima pilar tersebut melibatkan berbagai kebijakan, investasi, dan kerjasama internasional guna memaksimalkan potensi maritim indonesia dan juga memperkuat posisinya sebagai poros maritim dunia.
Nelayan memiliki peran penting dalam proses kemajuan kehidupan kelautan Indonesia. Peran Nelayan meliputi menjaga sumber daya laut dan menyediakan pangan. Walaupun demikian beberapa nelayan masih menghadapi berbagai tantangan yang membuat sulit bagi mereka untuk mencapai kehidupan sejahtera. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh nelayan di Indonesia yaitu para nelayan bergantung pada sumber daya alam seperti hasil tangkapan ikan. Penangkapan ikan yang berlebihan, perubahan iklim dan kerusakan lingkungan laut dapat mengancam kelangsungan hidup mereka.
perubahan cuaca serta pencemaran lingkungan memiliki dampak signifikan terhadap nelayan di Indonesia terkhusus nelayan di Sultra. Perubahan cuaca seperti badai dapat mengganggu habitat ikan dan hasil laut lainnya, sehingga menyebabkan hasil tangkapan yang berkurang.
Relawan ASR Â Kabupaten Buton menyalurkan bantuan penyimpanan ikan bagi nelayan di Desa Kondowa, Kec. Pasar Wajo, Kab. Buton, Sabtu (30/08/2021) lalu. "Bantuan yang yang kami berikan berupa termos jumbo untuk penyimpanan ikan. Bantuan ini merupakan bentuk dukungan ASR kepada nelayan sebagai bentuk mewujudkan kehidupan sejahtera". Ujar koordinator ASR Buton, Rahman Pua.
Dengan adanya bantuan-bantuan yang diberikan oleh ASR dan hubungan yang senantiasa dijalin antara ASR dan nelayan, diharapkan nantinya akan ada kerjasama antara pemangku kebijakan dan nelayan dalam mengatasi tantangan-tantangan baru di bidang kelautan.
