Mohon tunggu...
sampe purba
sampe purba Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Insan NKRI

Insan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jacob The Tricky, Kutukan Dorma Sidunde (Bagian 2)

25 April 2020   05:51 Diperbarui: 22 Juni 2020   13:02 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jacob The Tricky ... Kutukan dorma Sidunde ( Bagian 2)

Oleh : Sampe Purba

Sekalipun hubungan Laban dan Yakub adalah terikat kekeluargaan (Marhula - Marboru), tetapi mereka adalah para pebisnis dengan segala tipu lihainya. Upah Yakub dalam menggembala kambing  domba adalah anak hewan yang lahir. Tetapi sepuluh kali Laban mengubah sistem pengupahannya. Alasannya banyak, yang ada diterkam serigalalah, ada yang jatuh ke juranglah dan lain lain. Akhirnya disepakati, anak kambing domba yang lahir bintik bintik, itulah untuk Yakub.  Waktu itu jumlahnya tidak seberapa. Lalu digembalakan terpisah sejauh 50 km oleh anak anak Yakub. Laban, tetap menyuruh Yakub menggembala kambing domba yang tidak belang. Pikir Laban -  mungkin -- rasain, kagak ada lagi upah lu ke depan. Wong yang kau gembalakan, kagak ada yang belang. 

Tapi Yakub tidak kehilangan akal. Di palungan minum kambing domba,  ditaruhnya pakan dahan pohon yang dikupas kuliti belang-belang. Sementara kambing domba itu kawin, mereka melihat pakan belang belang. Aneh, anak domba yang lahirpun belang belang. Rupanya apa yang dibayangkan pada saat kawin, begitu juga yang tercipta di rahim betinanya. Tadinya saya anggap ini agak mustahil. Tetapi belakangan ilmu pengetahuan membuktikan bahwa ada keterkaitan mood pada saat berkawin ria dengan sifat dan peri laku anak yang lahir.

Cerita yang mirip saya temukan di Kitab Mahabrata. Dalam sebuah cerita, Resi Abiyasa seorang pertapa sakti yang penampilannya seram dan kumuh -- diminta mengawini -- dengan upacara suci Yadna (kawin dengan tenaga dalam tanpa sentuh) dua orang janda muda Putera Mahkota kerajaan Hastinapura, yang meninggal sebelum sempat berketurunan. Sang janda sangat ketakutan. Janda yang satu memejamkan mata, sementara wanita yang satu lagi pucat walau tidak memejamkan mata. Ibu mertuanya, yang melihat hal ini marah dan meminta ulang. Tapi kedua wanita tersebut tidak mau, dan sebagai gantinya disuruhnya dayang dayangnya, yang dengan santai dan relaks mengikuti upacara kawin tanpa sentuh tersebut (mirip kawin-on-line kali ya).

You know what ? Anak yang dilahirkan wanita yang memejamkan mata itu terlahir buta, diberi nama pangeran Dretarastra (moyang para Kurawa), anak dari ibu yang pucat itu lahir dengan kulit pucat seperti albino, diberi nama Pangeran Pandu (moyang para Pandawa), sedangkan anak dayang yang lahir normal itu bernama Pangeran Widura. Salah satu tokoh sakti dalam perang Bharata Yudha.

Nah, kembali ke cerita Yakub di atas, karena semua anak kambing domba yang lahir sehat belang belang, jadilah semua milik Yakub. Yakub mendadak kaya.  Laban dan anak anaknya tidak terima. Tetapi apa boleh buat, janji is janji -- Pacta sunt servanda -- istilah para lawyer.

Sebelum perang keluarga pecah, Yakub lari malam membawa anak isterinya dan kambing domba serta seluruh harta termasuk para buruhnya kembali ke tanah Kanaan. Suatu perjalanan panjang menembus rimba hutan belantara -- harangan rimbun rea, paranggun anggunan ni homang, parhais haisan ni babiat. Safari jauh dari Padan Aram (daerah Turki Timur/ Irak Utara - yang dikenal sekarang dengan Kurdistan) ke Tanah Kanaan, melintasi Suriah - Trans Yordania. 

Tidak terima, Laban dengan sanak saudaranya mengejar. Tersusul setelah perjalanan 10 hari, di Gilead sebelah Timur Sungai Yordan - Yabok. Tetapi -- Tuhan -- Sang Khalik Yang Maha adil dan mampu membolak balik hati itu, tidak mengizinkan mertua harus mencelakai menantu, putri dan cucu cucunya. Di bukit itu, mereka berpelukan dan berdamai. Mereka membuat tugu pengingat, sebagai batas untuk tidak saling dilewati. Kota itu bernama Gilead. Sekarang kota ini bagian dari Yordania bernama Jal'ad.

Setelah menyeberangi Sungai Yordan, Yakub dilanda ketakutan, bertemu saudaranya Esau, seorang petarung sejati (lihat tulisan sebelumnya). Tetapi dasar pebisnis. Yakub ingat, bahwa bagi Esau, hak kesulungan saja mau ditukar dengan sebubur kacang merah.

Dia mengatur strategi. Sekumpulan kambing domba dan unta diatur pada jarak jarak tertentu dijaga para hambanya, untuk diserahkan kepada Esau. Dia berfikir, dengan persembahan itu hati Esau akan melunak. Kalau belum cukup dengan rombongan kambing domba dan unta yang pertama, kawanan kedua akan diserahkan dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun