Mohon tunggu...
sampe purba
sampe purba Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Insan NKRI

Insan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gunung Agung, Cermin Keagungan Tuhan yang Maha Agung

30 Desember 2018   07:48 Diperbarui: 30 Desember 2018   07:53 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gunung Agung -- Cermin Keagungan yang Maha Agung

Oleh : Sampe L. Purba

AGUNG, adalah atribut yang disematkan atas puncak pencapaian karya manusia. Agung juga dilekatkan kepada orang, atau benda yang diyakini memiliki tuah atau superioritas, misalnya Sultan Agung, Mahkamah Agung atau Gunung Agung.  Gunung Agung layak menyandang nama besar tersebut di pulau Dewata yang eksotis ini. 

Dengan ketinggian 3000 meter di atas permukaan laut, gunung tersebut terlihat kokoh curam menonjol (type stratovolcano).  Dari puncak gunung yang terletak di daerah Karang Asem itu bahkan puncak gunung Rinjani di seberang laut ke arah Lombok pun dapat terlihat.

Pura Besakih -- pura terbesar di Pulau Bali, terletak di kaki Gunung Agung. Pura ini legendaris, diyakini merupakan kawasan pertama bangsawan Majapahit yang tersingkir menetap dan membangun peradaban di Bali. Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa Gunung Agung merupakan tempat bersemayamnya dewa-dewa. 

Ketika Gunung Agung memuntahkan lahar panasnya di tahun 1963 yang merenggut korban lebih dari 1000 orang, kawasan pura Besakih tidak ikut tersapu. Tetap kokoh berdiri. Hal ini mengingatkan saya ketika sekelompok siburiapus manusia laknat mengebom di Kuta dalam peristiwa Bom Bali yang lalu, pura pemujaan tetap kokoh.

Menjelang akhir  2017 Gunung Agung menunjukkan kembali aktivitasnya yang agak mengkhawatirkan. Puluhan ribu orang sempat diungsikan. Status gunungpun dinaikkan ke level kewaspadaan tertinggi (level empat -- awas) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi - Badan Geologi yang secara teknis berada dibawah portofolio Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral. 

Kita tahu, karakter dan type Menteri Ignasius Jonan tidak pernah mau kompromi dengan safety dan security. Menyangkut nyawa, jangan main-main.

Menjadi headline di pusat pusat bursa dunia seperti New York, London atau Hong Kong, mengingat Indonesia akan segera menjadi tuan rumah perhelatan pertemuan tahunan IMF -- Bank Dunia yang akan dihadiri oleh puluhan ribu orang tokoh politisi, pebisnis, pelobi dan pesohor. Termasuk wanita wanita cantik terhormat. Mata dunia tertuju ke Bali. 

Sempat timbul suara-suara yang meminta agar perhelatan tingkat dunia yang akan membawa Indonesia dalam pusat gravitasi panggung global tersebut, ditunda atau dipindahkan ke Negara lain. Pada hal untuk menjadi tuan rumah telah diperjuangkan dengan persaingan ketat dan diplomasi cerdas. Selain prestise, perhelatan akbar ini sesungguhnya akan menggerakkan roda perekonomian, deal bisnis serta multiplier effect lainnya.

Di tengah situasi yang demikian, Presiden Jokowi menunjuk Menteri serba bisa Pak Luhut Binsar  Panjaitan sebagai Ketua Panitia. Panitia tidak saja mengeluarkan energi untuk membangun infrastruktur, menyiapkan materi, akomodasi transportasi, keamanan, event business matching dan sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun