Mohon tunggu...
sampe purba
sampe purba Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Insan NKRI

Insan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengamat Gunung Api, Para Pengabdi di Jalan Sunyi

14 Desember 2018   14:12 Diperbarui: 14 Desember 2018   14:24 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Itulah juga pewujudan semangat Nawacita Presiden Jokowi dengan sentuhan manusiawi. Semoga, ibu Menteri Keuangan kita yang cantik welas asih reasonable,  juga tersentuh dan menyetujui usulan kenaikan grade tunjangan kinerja para patriot jalan sunyi ini.

Bagi masyarakat di lingkungan sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta, gunung Merapi tidak sekedar gunung berapi biasa. Berbagai kisah dengan aura mistis sakral, bercampur legenda dan mithos  membungkus keanggunan gunung ini.

Konon, dahulu kala pada saat konsolidasi kerajaan Mataram, Panembahan Senopati mendapat bantuan dari penghuni Merapi untuk menumpas sisa-sisa laskar Pajang yang menimbulkan onar dan mengganggu stabilitas kerajaan muda ini.

Beberapa tokoh ghaib dan sakti seperti Eyang Sapu Jagad, Pangeran Ismaya, atau tokoh  Kyai Ageng Gringsing yang berputeri cantik, dengan muridnya Agung Sedayu bahu membahu menjaga kedaulatan Mataram di Merapi di batas Utara, sementara Nyi Rara Kidul mengawal dari arah laut.

Untuk harmoni dengan alam, warisan kearifan lokal tersebut dipelihara. Saban tahun setiap 1 Suro, keluarga Keraton  Surakarta dan Keraton Yogyakarta - para penerus takhta Mataram - , mempersembahkan sedekah gunung termasuk melarung kepala kerbau di kawah Merapi.

Upacara dan lelakon prosesi dialog suci dengan penghuni  alam, berterima kasih seraya bermohon keberkahan dari Yang Maha Kuasa, dengan khidmad dipimpin sang Kuncen  Merapi yang beranjak sepuh.

Pos Pengamatan Gunung Api Kaliurang, hanya beberapa kilometer dari desa Kinahrejo,  padepokan Mbah Maridjan yang merawat gunung api sesuai titah gaib junjungannya.  Mbah Kuncen Merapi  legendaris ini, tetap setia menunaikan bakti hingga akhir hayatnya tahun 2010, ketika sang kawah menyapa jagad dalam jelmaan awan wedhus gembel.

Para Pengamat gunung api, rekan rekan ASN, dengan pengetahuan dan instrumen modern  juga setia dengan panggilan pelayanan tugasnya. Berbakti kepada Negara, melewatkan lengang siang hening malam panjang berbilang puluhan rembulan. Tanpa pamrih dan banyak tuntutan.

Lereng Merapi yang beraura mistis, namun tersentuh modernitas. Ke sanalah Pak Menteri Jonan, malam itu hadir menyapa anak-anaknya. Berbagi cerita dan ceria yang tulus. Tanpa sekat. Aku menyaksikannya.

Jakarta,  Medio Desember 2018

Penulis, Traveller in duty.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun