hati penuh darah, tubuh penuh nanah
wanginya sekuntum bunga mawar
ku resap, ku elus, ke belai
kamu burung bangkai rupanya
ingin rasanya mengusir mu,
siapa pula ingin melumat bangkai-bangkai yang terkapar
kecuali kamu,
rupanya kamu tetap mengintai di tanah-tanah yang kosong
Oleh : Si Anjas
lihat Juga di http://setan-cribo.blogspot.com/ dan http://sampeanisme.blogspot.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!