BILA dianalogikan, pegiat media sosial (medsos), Denny Siregar dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) dan kolega tak ubahnya Tom and Jerry. Tak pernah akur.Â
Dalam beberapa kesempatan, baik lewat cuitannya di akun twitter atau beberapa tulisannya di medsos lain, Denny tak canggung menyebut kelompok HRS itu kadrun alias kadal gurun. Entah kemana arah tujuannya, yang pasti  pria yang kerap wara-wiri di dunia maya tersebut seperti senang sekali menyematkan narasi dimaksud.Â
Jejak digital Denny Siregar khususnya di akun twitter sudah tak terhitung lagi naras-narasi yang sipatnya cenderung menyerang HRS dan kelompoknya. Setiap gerakan atau apapun aktivitas mereka yang disebutnya kadrun itu tak pernah luput dari amatan Denny.Â
Pun sebaliknya, kelompok HRS juga tak segan meladeni. Mereka juga bukan satu atau dua kali menyerang Denny Siregar. Bahkan, diantaranya ada narasi-narasi yang sipatnya ancaman.Â
Begitulah perseteruan diantara kedua belah pihak ini yang seolah tidak akan pernah ujungnya selama masing-masing masing kubu masih bersebrangan sikap.Â
Menariknya, siapapun yang memulai aktivitas mereka di medsos, warganet pun ramai-ramai turut terlibat dalam perseteruan tersebut. Mereka juga sama-sama terbelah menjadi dua kelompok. Pro dan kontra.Â
"Masak harus 3,5 tahun lagi di RS supaya bisa menghindar dari panggilan polisi ?
**emot tertawa**," tulis Denny.Â
Mencermati cuitan Denny ini, sepertinya dia sengaja menyindir masuknya HRS ke rumah sakit sebagai cara untuk menghindari panggilan polisi terkait kerumunan massa yang terjadi di beberapa titik pasca kepulangannya dari Arab Saudi. Imam Besar FPI tersebut menetap di sana tak kurang dari 3,5 tahun lamanya.Â
Dalam kasus kerumunan massa, khususnya yang terjadi di Megamendung, Bogor, saat peringatan Maulid Nabi Besar Muhamad SAW, pihak kepolisian Jawa Barat menemukan sejumlah pelanggaran. Dan, rencananya mereka akan memanggil HRS untuk dimintai keterangan.Â