GUBERNUR Jakarta, Anies Baswedan lagi-lagi menjadi pusat perhatian publik dalam beberapa waktu terakhir. Sowan serta turut menghadiri pesta pernikahan putri Habib Rizieq Shihab (HRS) jadi pemicunya.Â
Cibiran, nyinyiran, serta kritik langsung mengarah pada mantan Rektor Universitas Paramadina, Jakarta tersebut. Meski, tak dipungkiri ada juga yang terus mendukungnya. Bahkan muncul #Aniesforpresident2024 di laman media sosial twitter. Siapa lagi pembuat tagar itu kalau bukan pendukung fanatik dan kelompok HRS sendiri.Â
Bisa dipahami bila Anies Baswedan tak ada nyali mencegah kerumunan massa saat HRS tiba di tanah air diteruskan acara lainnya, seperti pesta pernikahan. Soalnya, hubungan keduanya telah terjalin apik sejak Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Kemenangannya melawan petahana kala itu diterima nggak diterima hasil kontribui besar HRS dan kelompoknya.Â
Nah, ikatan ini masih ingin Anies jalin, karena dia memiliki agenda politik lebih besar. Pilpres 2024. Dia merupakan salah seorang kandidat potensial maju pada ajang pesta demokrasi lima tahunan dimaksud.Â
Tentu, ini bukan fakta kosong. Terlepas dari segala kontroversi yang telah dibuatnya, dan kadang kerap berbenturan dengan kebijakan pemerintah pusat, elektabilitas Anies jika dirata-ratakan dari hasil beberapa lembaga survei, masuk dalam jajaran tiga besar. Di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.Â
Apakah ini pertanda kalau Anies akan melenggang mulus jadi salah seorang calon Pilpres? Ini tentu masih menjadi tanya besar bila dikaitkan dengan konstelasi politik tanah air saat ini.Â
Ada dua faktor kuat yang bisa memuluskan langkah Anies Maju Pilpres. Dan, ini harus benar-benar dijaga betul.Â
Pertama. Popularitas dan elektabilitasÂ
Jakarta adalah etalase negara yang porsi sorotan media hampir sama besar dengan segala konstelasi pemerintah pusat. Jadi, siapapun yang bisa menjadi gubernur, popularitas adalah jaminan. Dan, ini telah dibuktikan Anies.Â
Perkara elektabikitas soal lain. Tapi, sebagai gubernur, Anies telah mampu memanfaatkan jabatannya tersebut sebagai jalan lapang mendongkrak elektabilitasnya.Â
Namun, jangan lupa, jabatan Anies jadi penguasa Jakarta hanya sampai 2022. Bukan soal bila terpilih kembali. Dia masih memiliki panggung untuk meningkatkan nilai jualnya.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!