Tantangannya sekarang adalah bagaimana Prabowo Subianto mampu memaksimalkan jabatan barunya kelak berbuah keuntungan.Â
Apabila Prabowo mampu menjalankan tugasnya sebagai Mentan dengan baik, termasuk sukses menggarap proyek lumbung pangan nasionalnya. Saya berkeyakinan akan sangat baik bagi kakak kandung Hasyim Djoyohadikoesomo tersebut secara politis. Akan tetapi, akan membuat lawan politiknya kelak di Piplres 2024 ketar-ketir.Â
Betapa tidak, saat ini saja modal elekatabilitas Prabowo konstan berada pada peringkat atas dan masih unggul dibanding kuat lain yang digadang-gadang akan menjadi lawan politik dirinya.Â
Sebut saja di antaranya adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.Â
Terlebih, bila Prabowo sukses menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertanian dengan baik, maka dalam pandangan saya akan mampu mendongkrak elektabilitasnya jauh lebih tinggi. Dan, akan semakin menambah lawan politiknya jiper.Â
Elektabikitas sangat tinggi benar-benar dibutuhkan Prabowo apabila wacana akan dikawinkan dengan politisi PDI Perjuangan, Puan Maharani masih tetap berlaku.Â
Ya, dengan elektabilitas sangat tinggi dan jauh meninggalkan lawan-lawan politiknya akan sedikit meringankan beban Prabowo.Â
Kenapa?Â
Karena, meski berada di partai besar, elektabilitas Puan masih jeblok. Jika elektabilitas Prabowo selisihnya tidak jauh beda dengan lawan politiknya tentu akan sangat berat bagi dirinya menang Pilpres.Â
Kecuali, PDI Perjuangan sedikit menurunkan ego dengan tidak memaksakan Puan jadi pendamping Prabowo, melainkan kader lainnya. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.Â
Jika disandingkan dengan Ganjar, maka bisa dipastikan pasangan calon ini sangat berpeluang besar memenangi Pilpres. Modal mereka sudah sangat dahsyat.Â