Di sini, ada kisah yang meminta untuk diulang. Dalam kepekatan rasa menggugah pikirku berpetualang liar ke masa-masa kita bersua, lalu menyatu dua raga.
Dalam rasa yang tak pernah beranjak dari lamunan. Ada harap ingin diabadikan bersama temaram. Lalu, kuukir cerita indah tentang kita. Ya, tentang kita yang tak pernah lagi bersua dalam puluhan purnama.
Di sini, canda tawamu buatku lupa siang telah menjadi malam. Senja yang sempat hadir sesaat berganti pekat dihiasai tarian ribu bintang. Sementara, rembulan asik menjadi saksi dua insan dimabuk asmara.
Dalam khayal yang enggan meninggalkan raga, ada rasa tetap setia bertahan. Biar rindu tak jadi nyata. Di sini kisah itu tak akan pernah sirna, meski harap tak menjadi nyata. Karena ini bukan puisi indahnya senja.
Sumedang, 20 Oktober 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI