Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menyoal Politik Dua Muka Gatot Nurmantyo

17 Oktober 2020   12:26 Diperbarui: 17 Oktober 2020   12:52 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gatot juga menceritakan saat masih menjabat Panglima TNI. Saat itu Presiden Joko Widodo berpikir keras untuk meningkatkan investasi di Indonesia. 

Namun, banyak aturan yang tumpang tindih. Hal itu yang menjadikan banyak investor khawatir, sehingga iklim investasi terhambat. Karena itu Omnibus Law menjadi solusi yang pas untuk memberikan kepastian bagi para pengusaha. 

Perubahan sikap atau pandangan Gatot tersebut. Menurut pandangan sederhana penulis, Gatot tengah menjalankan politik dua muka. Politik tersebut terpaksa ia lakukan guna menjaga apa yang dicita-citakannya tetap pada track yang benar. 

Pada satu sisi, Gatot ingin menanamkan image kepada publik bahwa ia berada dengan mereka untuk sama-sama berjuang membela hak dan menolak UU Ciptaker. Namun di sisi lain, pria kelahiran Tegal, 13 Maret 1960 ini juga harus bisa menyelamatkan kepentingan kelompok dan dirinya. 

Apabila Gatot tetap bersikeras menolak UU Ciptaker dengan pernyataan-pernyataan keras terhadap pemerintah akan berdampak buruk bagi dirinya dan KAMI. Dalam hal ini mungkin akan muncul banyak anggapan bahwa kelompok ini adalah dalang di balik semua kerusuhan yang terjadi. 

Jika ini terjadi, tentu image yang ingin diciptakan sebagai kelompok yang seperjuangan dengan rakyat, khususnya buruh dan mahasiswa justru menjadi blunder. Alih-alih mendapat simpati, mereka malah akan dibenci karena telah merecoki perjuangannya dengan cara mendompleng kepentingan politiknya terhadap aksi buruh dan mahasiswa. 

Maka itu, hal tersebut jelas harus dihindari. Gatot tidak ingin KAMI jadi tercoreng namanya karena terus-terusan dituduh sebagai dalang aksi penolakan massa. Ia pun pasti tidak ingin bernasib serupa dengan koleganya yang telah menjadi korban penangkapan pihal kepolisian. 

Dengan politik dua muka, setidaknya diharapkan bisa meredakan suasana antara pemerintah dengan KAMI. Atau setidaknya tidak ada lagi anggota kelompoknya yang ditangkap. 

Dengan demikian, mereka bisa kembali menata rencana dan mengejar target yang tengah diperjuangkan. 

Untuk Gatot, setidaknya bisa aman dari ancaman penangkapan dan kembali menyusun strategi dalam mewujudkan impiannya. Digadang-gadang, mantan panglima TNI ini berkeinginan maju Pilpres 2024. 

Sekali lagi ini hanya berdasarkan analisa sederhana penulis semata. Bagaimana dengan anda? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun