Ya, karena ungkapan yang meminta masyarakat Minangkabau mendukung pancasila tersebut, langsung menuai kritikan banyak pihak.Â
Diantara sekian banyak pengkritik, salah satunya datang dari politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. Dalam akun twitternya, anggota DPR RI itu menyebut hanya kalangan yang tidak membaca dan memahami sejarah bangsa Indonesia saja, yang masih meragukan masyarakat Sumatera Barat mendukung Pancasila.Â
"Hanya orang-orang yang tak membaca dan mengerti sejarah yang masih meragukan masyarakat Sumbar mendukung Pancasila. Ada tiga orang Minang hebat di belakang perumusan Pancasila dan UUD 1945: Mohammad Hatta, Muhammad Yamin dan H Agus Salim. Bahkan Bung Hatta adalah salah seorang Proklamator," kata Fadli Zon melalui akun Twitter-nya @fadlizon. Dikutip dari Hops.id.Â
Ruhut Jadi "Super Hero"Â
Bertubi-tubinya kritikan dari sejumlah kalangan terhadap Puan Maharani, rupanya disadari betul oleh politisi PDI Perjuangan lainnya. Salah satunya adalah Ruhut Sitompul.Â
Tak ubahnya seorang super hero yang tak bisa berpangku tangan atas segala peristiwa yang bisa merugikan masyarakat bumi, pun dengan Ruhut. Dia sepertinya tak bisa hanya berpangku tangan saat Puan jadi sasaran kritik atas pernyataannya yang berharap Provinsi Sumbar mendukung Pancasila.Â
Pria yang sempat akrab disebut "Si Poltak Raja Minyak dari Tarutung" itu langsung sigap membela putri sulung majikannya tersebut.Â
Menurut Ruhut, orang yang merasa terusik dengan pernyataan Puan, tidak memahami substansi pernyataan Puan. Bahkan, melaui akun twitternya, Ruhut balik menyerang para pengkritik yang dianggap telah nyinyir terhadap Puan.Â
"100 untuk Bu Puan, pernyataannya mengenai Sumbar, yang sewot pasti menanggapinya pakai kaca mata kuda," kata Ruhut, disitat Kamis, 3 September 2020. Dikutip dari Hops.id.Â
"Sudah terbukti dalam melaksanakan ideologi Pancasila yang nyinyir, ngebacot, para pendukung kadrun yang mau coba-coba mengganti Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Merdeka," kata Ruhut lagi.Â
Bukan hal aneh jika Ruhut selalu sigap membela setiap orang yang satu haluan dengan dirinya (baca: satu partai). Soalnya, sikap membela partai serta pemerintah dan tak segan menyerang balik lawan politik sudah kerap dia lakukan saat dirinya masih berseragam Partai Demokrat.