Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gimana Pak Amien Rais, Siap Terima Saran Ruhut?

16 Agustus 2020   21:26 Diperbarui: 16 Agustus 2020   21:39 5757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BEBERAPA hari belakangan, politisi senior dan juga tokoh reformasi, Amien Rais tak henti-hentinya mengkritisi pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

Kali ini bentuk kritiknya bukan lagi melalui wawancara dengan para awak media, melainkan dengan cara merangkum pemikiran dan pandangan politiknya tentang segala persoalan bangsa, dalam bentuk video. Kemudian diunggah melalui akun instagram pribadinya. 

Hingga Sabtu, (15/8/2020) setidaknya sudah ada empat video yang diunggah oleh besan Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan tersebut. Masing-masing berjudul Bangsa Indonesia Dibelah, Memberi Angin Kebangkitan Komunisme, Politik Lebensraum China, dan Otoriterisme Makin Pekat. 

"Sejak Jokowi jadi presiden periode pertama (2014-2019) dan diteruskan pada periode kedua sampai sekarang, perkembangan politik nasional bukan semakin demokratis, tetapi malahan kian jauh dari spirit demokrasi," ucap Amien Rais dalam episode : Bangsa Indonesia Dibelah. Dikutip dari Jpnn.com. 

Pandangan dan pemikiran politik Amien Rais itu masih akan terus berlanjut hingga total 14 episode yang diakhiri dengan rekomendasi. 

Pernyataan Amien Rais ini langsung direspon oleh politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul. Pria juga akrab disapa "Si Poltak Raja Minyak" ini khusus merespon pernyatan Amien Rais tentang unggahannya yang berjudul "Bangsa Indonesia Dibelah". 

Dalam kesempatan tersebut, mantan Ketua MPR itu menyarankan dua hal terhadap Presiden Jokowi. Yaitu, terus atau mundur. 

Melalui akun twitternya, Ruhut yang sebelumnya pernah menjadi politisi Demokrat ini juga memberikan pesan terhadap Amien Rais agar menghabiskan masa tua bersama anak cucunya. 

"Pak Amien Rais sudah dimundurkan besannya Pak Zul Ketum PAN, eh masih coba-coba memberi pilihan kepada Presiden ke-7 RI Bpk Joko Widodo mundur atau terus. Sebaiknya di rumah saja momong cucu dari mantu anaknya Pak Zul agar hidup tenang di hari tua MERDEKA," tulis Ruhut, Minggu (16/8). Dikutip Jpnn.com. 

Sekilas apa yang ditulis oleh Ruhut seperti biasa saja. Namun, penulis melihatnya tidak demikan. Tulisan Ruhut di akun twitternya tersebut menyiratkan sebuah sindiran tajam terhadap Amien Rais. 

Pertama soal narasi "telah dimundurkan besannya". 

Dalam pandangan penulis, Ruhut seolah ingin menyadarkan Amien Rais agar sebelum menyerang, menyalahkan dan memberikan dua pilihan terhadap Presiden Jokowi, yakni mundur atau terus. Seharusnya Amien introfeksi, bahwa dirinyalah yang justru dimundurkan oleh besannya sendiri. 

Kedua, Amien Rais lebih baik di rumah saja dan momong cucu 

Narasi kedua Ruhut yang mengatakan, "sebaiknya di rumah saja momong cucu dari besannya". 

Menurut pandangan penulis, Ruhut ingin mengingatkan Amien Rais itu sudah sepuh. Semestinya mampu berlaku sebagaimana layaknya tokoh bangsa. Bertindak tenang dan bijaksana. Jangan malah sebaliknya, doyan melontarkan kritik tak jelas. 

Maka, daripada kerjanya hanya nyinyir, lebih baik di rumah saja sambil momong cucunya. Urusan politik, biar serahkan pada besannya yang saat ini menjabat sebagai Ketum PAN, sekaligus Wakil Ketua MPR RI. 

Demikianlah pandangan sederhana penulis terkait arti yang terkandung dalam tulisan Ruhut Sitompul pada akun twitter pribadinya. 

Sekali lagi, ini murni hanya dari sudut pandang penulis saja. Tentang benar tidaknya, tentu hanya Ruhut sendiri yang mengetahui. 

Kontroversi Pernyataan Amien 

Sejujurnya, penulis sempat dibuat kagum dengan Amien Rais. Dari beberapa sumber berita yang penulis baca, pria kelahiran Surakarta 26 April 1944 ini adalah salah satu tokoh yang pernah begitu gigih melawan tirani atau pemerintahan rezim Soeharto. 

Bersama ribuan mahasiswa, Amien Rais berani tampil paling depan untuk menuntut agar Presiden Soeharto segera lengser dari jabatannya. Dan perjuangan yang diwarnai darah dan air mata ini tidak sia-sia. Presiden Soeharto akhirnya lengser pada tanggal 21 Mei 1998. 

Penulis kira, kegigihan dan jiwa reformasinya ini akan terus bersemayam dalam hati dan pikirannya. Ternyata tidak. 

Belakangan, Amien Rais justru kerap membikin gaduh dengan pernyataan-pernyataannya yang sarat kontroversi. Terutama kalau menyangkut dengan segala kebijakan Presiden Jokowi. 

Seolah dalam pikiran Amien Rais menyimpan kebencian begitu rupa terhadap mantan Wali Kota Solo tersebut. 

Setidaknya ada dua pernyataan kontroversi Amien Rais, yang masih penulis ingat. 

1. Sertifikat tanah Bohong 

Amien Rais sempat menyebut program bagi-bagi sertifikat tanah oleh Presiden Joko Widodo merupakan suatu pembohongan. Dia bahkan mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada. 

2. Partai Setan dan Partai Allah 

Jelang Pilpres 2019 lalu, Amien Rais sempat melontarkan pernyataan yang benar-benar membikin gaduh dan sempat dilaporkan ke kepolisian. 

Amien Rais menyebut, bahwa partai pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno, yakni PKS, Gerindra dan PAN adalah partai yang membela agama. Maka disebut partai Allah. 

Dan partai-partai yang membela agama itu adalah lawannya partai setan. 

Memang, Amien Rais tidak langsung menuduh partai setan itu kepada partai-partai pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf. Namun, penulis kira semua orang tahu maksudnya.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun