Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Panggung Politik Trah Pak Dhe Jokowi

18 Juli 2020   18:33 Diperbarui: 18 Juli 2020   18:22 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekedar mengingatkan, pada tulisan di atas saya sempat menyinggung tentang rasa bangga pada Gibran yang mendadak sirna, setelah sadar siapa dia sebenarnya.

Rasa bangga ini makin hilang tak berbekas, setelah media mainstream ramai memberitakan pengakuan Ahmad Purnomo setelah bertemu Presiden Jokowi.

Kenapa?

Pasalnya, dipilihnya Gibran oleh DPP PDI Perjuangan bukan semata-mata potensi apalagi prestasi. Akan tetapi, diduga berkat lobi dan aksi sang penguasa negeri, yang bernama Jokowi.

Jika benar apa yang dikatakan Purnomo terhadap beberapa media massa. Saya rasa, Presiden Jokowi telah melakukan praktik politik nepotisme.

Dan, dalam pandangan saya, hal tersebut merupakan preseden buruk bagi Jokowi. Sebab, bisa jadi mantan Wali Kota Solo ini telah melakukan abuse of power dan upaya nepotisme.

Dengan begitu, semakin memperkuat anggapan atau dugaan sejumlah kalangan, majunya Gibran pada Pilwakot Solo adalah upaya Jokowi untuk melanggengkan dinasti politik. Apalagi, jika menantunya, Boby Nasution pun jadi maju pada Pilwakot Medan, Sumatera Utara.

Iya, maaf jika demikian halnya, Presiden Jokowi tak ada bedanya dengan pihak-pihak lain yang menjadikan jabatan atau kekuasaan sebagai hamba.

Tadinya saya berharap, jika Presiden Jokowi tidak sanggup menghentikan praktik oligarki. setidaknya, dia juga tidak turut serta dalam melanggengkan kekuasaan ke anak dan menantunya.

Akhir kata, meminjam judul artikel rekan saya sesama Kompasianer, Bung Ferry W, "Saya Kecewa, Tapi Tak Menyesal Telah Memilih Jokowi".

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun