Alasan kenapa mantan jendral bintang tiga itu layak diganti karena dinilai kerap membuat pernyataan kontroversial sehingga memantik kegaduhan. Salah satunya saat berseteru dengan mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhamad Said Didu.
Tidak tanggung, perseteruan tersebut berujung pada pelaporan pihak Luhut kepada aparat kepolisian.
Kemudian, ada nama Airlangga Hartarto. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini juga dianggap layak untuk direshuffle.
Pasalnya, Ketua Umum Partai Golkar ini dinilai tidak cukup mumpuni dalam menangani dampak pandemi virus corona dari segi perekonomian.
"Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dianggap gagal mempercepat realisasi stimulus di bidang dunia usaha dan UMKM. Ini sudah under-performance," ujar Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bima Yudhistira. Dikutip dari Tempo.co.
Beda halnya dengan Partai Golkar. PDI Perjuangan lebih memilih "berbaik-baik" terhadap Presiden Jokowi.
Partai berlambang Banteng gemuk moncong putih ini menilai kinerja serta langkah-langkah kebijakan Presiden Jokowi dalam penanganan virus corona sudah sangat tepat.
Untuk itu, mereka akan selalu memberikan dukungan penuh dan para "banteng" (Baca : PDI Perjuangan) siap pasang badan bagi Presiden Jokowi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!