Datang di suatu tempat impian adalah sebuah pencapaian tak tertandingi. Membawa kenangan darinya untuk diri sendiri atau dibagi kepada orang lain adalah hal lain yang kerap disalah pahami.
Koral kerap dicerabut dari komunitasnya sebagai oleh-oleh. Memetik paksa bunga sakura saat hanami. Vandalis yang mengira dirinya seorang seniman dengan menorehkan namanya dan kekasih di atas kompleks candi Prambanan. Menyentuh situs purba di museum. Hmmm, apalagi?
Buang puntung rokok dan bikin kebakaran besar di G.Bulusaraung? Ini hebat sekali!
Kalau aksi wisatawan yang bermaksud mencuri fasilitas di pesawat seperti berita beberapa bulan lalu?
Satu-satunya yang boleh dan telah disepakati para traveler budiman dalam hal ini adalah hanya meninggalkan jejak kaki. Sebaiknya tanyakan pada diri sendiri, apa gunanya kita melakukan hal usil semacam itu.
Ambillah foto secukupnya, karena tuntutan eksistensi tidak boleh tidak karena setiap jejak kaki kita berpengaruh pada setiap senti dari pergeseran bumi, yang akhirnya berdampak secara signifikan terhadap hidup kita. Mungkin tidak sekarang, atau tak di sini. Tapi pasti ada.
Jika masih bingung? Silahkan lebih banyak mencari informasi tentang lokasi yang kamu kunjungi kelak. Yang Indonesia aja dulu dech, gimana kondisi terbarunya. Jangan cuman lihat yang biru-biru doank
Well, Ini adalah cara baru menikmati banyak pemandangan, pengalaman dan kenangan dari tujuan yang telah kita pilih.
BE SMART. BE RESPONSIBLE TRAVELER
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H