Mohon tunggu...
Riri Samlan
Riri Samlan Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

Meningkmati keindahan alam

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Sutono Ajak Warga Lampung Terlibat dalam Mewujudkan Masa Depan Gemilang

28 November 2024   15:00 Diperbarui: 28 November 2024   15:08 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sutono, calon wakil gubernur Lampung memberikan suntikan semangat bagi kemajuan daerahnya. Masyarakat ditempatkan sebagai subjek untuk mendorong peningkatan pembangunan dan kesejahteraan. Yakni dengan cara berpartisipasi langsung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Partisipasi itu dapat dimulai dengan cara memberikan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing. Langkah ini penting bagi negara yang menganut sistem demokrasi sebagai jalan menuju kesejahteraan dan memilih pemimpinnya.

Sang kandidat yang disebutkan di atas sangat memahami betul bagaimana proses demokrasi (Pilkada) sebagai instrumen penting menuju kebaikan bersama. Partisipasi politik ini dapat diartikan sebagai panggilan bagi setiap warga Lampung untuk ikut serta berperan aktif dalam proses pembangunan daerah. Lampung dengan segudang potensi dan kekayaan yang dimiliki harus menjadi kekuatan utama dalam setiap langkah pembangunan yang akan diambil oleh pemerintah. Partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan Lampung yang lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan.

Masyarakat ditempatkan sebagai salah subjek penting dalam proses pembangunan daerah. Sutono sebagai kandidat yang diunggulkan seolah memberikan pemahaman mendalam bagi pentingnya keberadaan masyarakat. Tentu tujuannya yakni untuk kebaikan bersama, dimana pemerintah memerlukan support langsung dari rakyatnya.

Masyarakat sebagai Subjek Pembangunan Daerah

Partisipasi masyarakat bisa dalam berbagai bentuk, mulai dari berpartisipasi dalam memilih pemimpin yang terbaik, memberikan masukan terhadap kebijakan yang akan dijalankan, hingga terlibat langsung dalam kegiatan pembangunan di tingkat komunitas. Salah satu contoh nyata yakni melalui program-program pemberdayaan masyarakat. Pemerintah bisa menjadi fasilitator, namun ide-ide dan energi dari masyarakatlah yang menjadi bahan bakar utama bagi terwujudnya perubahan.

Lebij jauh lagi, ajakan untuk berpartisipasi dari Sutono memiliki arti mendorong masyarakat untuk berpikir kritis dan kreatif. Banyak sektor di Lampung yang membutuhkan perhatian serius, seperti pertanian, pariwisata, pendidikan, dan kesehatan. Masyarakat yang cerdas, yang terlibat dalam diskusi publik, mampu memberikan pandangan dan solusi yang lebih inovatif dalam menghadapi permasalahan yang ada.

Pada bidang pertanian, misalnya, petani dapat diberdayakan dengan teknologi dan pengetahuan baru untuk meningkatkan hasil dan pendapatan mereka. Di sektor pariwisata, masyarakat bisa diajak untuk berinovasi dalam menciptakan destinasi wisata yang berkelanjutan dan berbasis komunitas. Semua ini dapat tercapai jika masyarakat bersedia berpartisipasi aktif dalam setiap langkah yang diambil oleh pemerintah.

Penting juga untuk dipahami bahwa partisipasi bukan hanya soal kontribusi waktu atau tenaga. Partisipasi dalam konteks ini juga berarti memberi ruang bagi setiap individu untuk memiliki suara dalam keputusan-keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan akses yang luas bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, baik melalui musyawarah desa, forum-forum diskusi, maupun platform digital yang memudahkan partisipasi. Dengan keterlibatan yang aktif, masyarakat Lampung akan merasa bahwa mereka adalah bagian dari proses perubahan, dan hasilnya pun akan lebih terasa langsung oleh mereka.

Selain itu, partisipasi juga terkait dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya saling menjaga dan merawat lingkungan. Lampung memiliki banyak keindahan alam, seperti pesona pantai, hutan tropis, dan pegunungan yang luar biasa. Namun, ancaman terhadap lingkungan seperti deforestasi, polusi, dan kerusakan ekosistem perlu menjadi perhatian bersama. Masyarakat harus diajak untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian alam, melalui kegiatan yang mendukung keberlanjutan sumber daya alam, seperti penanaman pohon, pengelolaan sampah, dan pariwisata berkelanjutan.

Sutono sebagai kandidat pemimpin Lampung memberikan contoh berharga bagaimana seorang pemimpin berfikiran terbuka. Sebab Lampung, dengan keragaman etnis, budaya, dan agama, membutuhkan kerja sama yang solid antarwarga. Dalam proses pembangunan, perbedaan bukanlah penghalang, tetapi kekuatan yang harus dihargai dan dimanfaatkan. Dalam setiap kebijakan yang diambil, masyarakat Lampung harus dilibatkan, agar hasil akhirnya mencerminkan kepentingan bersama dan tidak mengabaikan kelompok manapun. Pembangunan yang inklusif akan menciptakan keadilan sosial bagi seluruh warga, dari yang berada di perkotaan hingga di pedesaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun