Di bawah kepemimpinan Arinal Djunaidi, Lampung telah menjelma menjadi kekuatan baru dalam sektor pertanian nasional. Dengan tangan dinginnya, provinsi yang dulu hanya dikenal sebagai penghasil komoditas perkebunan kini berhasil menorehkan prestasi gemilang sebagai produsen padi terbanyak di Indonesia. Puncak pencapaian ini diakui secara nasional ketika Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, memberikan penghargaan kepada Lampung pada tahun 2021.
Gerak cepat dan cekatan Gubernur Arinal Djunaidi membuktikan bahwa keseriusan dan kerja keras benar-benar membuahkan hasil yang memuaskan. Seolah memberikan penekanan pada ungkapan bahwa siapa yang menanam, ia akan menuainya. Kepemimpinan yang piawai dalam melihat peluang daerah menjadikan sosok ini terus dinanti-nantikan gebrakannya. Sebab sudah sederet penghargaan dinobatkan kepada Provinsi Lampung sejak Arinal Djunaidi menahkodainya.
Pentingnya Sosok Pemimpin
Keberhasilan Arinal Djunaidi sebagai sosok pemimpin yang telah membawa Provinsi Lampung ke puncak prestasi dalam sektor pertanian, terutama dalam produksi padi, tersebar luas ke seluruh negeri. Bahkan di bawah kepemimpinannya, Lampung tidak hanya berhasil menjadi provinsi dengan produksi padi terbanyak di Indonesia, tetapi juga mendapatkan pengakuan tingkat nasional. Hal ini menjadi modal besar bagi Lampung untuk terus melejit mensejahterakan rakyatnya, dengan catatan pembangunan Lampung terus berkelanjutan dan on the track.
Keberhasilan ini tentu tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang menunjukkan tangan dingin Arinal dalam mengelola sektor pertanian, mulai dari kebijakan strategis hingga program-program unggulan yang langsung menyentuh kebutuhan petani. Sebagai gubernur, ia mampu memetakan potensi besar Lampung di bidang pertanian dan memaksimalkan lahan yang ada untuk produksi padi. Salah satu kebijakan unggulannya adalah modernisasi pertanian dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi lahan.
Di sisi lain, Arinal Djunaidi juga dikenal sangat memperhatikan kesejahteraan petani. Melalui berbagai program bantuan langsung, seperti subsidi pupuk, alat mesin pertanian (alsintan), hingga pelatihan intensif bagi petani, ia berupaya mendorong produksi padi tetap tinggi dan berkualitas. Sinergi dengan berbagai pihak, baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah, menjadi salah satu kunci keberhasilannya dalam mempertahankan Lampung sebagai lumbung padi nasional.
Yang tidak kalah penting adalah pendekatan inklusif yang ia terapkan. Arinal selalu melibatkan masyarakat petani dalam pengambilan keputusan, sehingga program yang dijalankan benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pendekatan ini berhasil menciptakan rasa memiliki yang tinggi di kalangan petani, yang pada akhirnya mendorong produktivitas mereka meningkat.
Penghargaan dari Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, pada tahun 2021 adalah bukti nyata dari prestasi Lampung di bawah kepemimpinan Arinal Djunaidi. Tidak hanya sebagai bentuk apresiasi, penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi seluruh elemen masyarakat Lampung untuk terus menjaga dan meningkatkan prestasi di sektor pertanian.
Langkah yang ditempuh ini menjadi permulaan yang baik bagi sektor pertanian untuk semakin digeluti oleh generasi muda. Sebab, di masa mendatang, Indonesia membutuhkan tangan-tangan kreatif pemuda-pemudi untuk mendorong Indonesia bisa swasembada beras dan komoditas lainnya. Sosok pemimpinlah yang dapat menjadi penggerak utama negeri ini menuju Indonesia yang lebih baik pada skala yang lebih luas. Tentu, pemimpin seperti Gubernur Arinal Djunaidi patut menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk terus memupuk prestasi gemilang.
Terakhir, tantangan ke depan tetap ada. Dengan semakin meningkatnya permintaan pangan dan tantangan perubahan iklim, semua daerah dituntut untuk terus berinovasi dan memastikan bahwa Lampung mampu menjaga posisinya sebagai salah satu provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia. Namun, dengan rekam jejaknya sejauh ini, optimisme tinggi bahwa Lampung di bawah kepemimpinan Arinal Djunaidi akan terus menjadi motor penggerak ketahanan pangan nasional.