Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mendapat penghargaan sebagai tokoh penggerak pertanian Lampung dari Universitas Mitra Indonesia (UMITRA) pada 2019. Â Penganugerahan sebagai tokoh penggerak pertanian Lampung sangat pantas diberikan kepada Gubernur yang terus melakukan berbagai terobosan tersebut. Sebab program-programnya sangat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat. Sehingga kalangan kampus memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya.
Arinal Djunaidi memulai misinya membangun pertanian Lampung yakni dengan membangun kekuatan ekonomi berbasis pertanian di wilayah pedesaan yang seimbang dengan wilayah perkotaan. Penghargaan ini tidak hanya mencerminkan pengakuan atas program-program strategisnya yang mengedepankan pertanian sebagai landasan ekonomi desa, tetapi juga menyoroti bagaimana Arinal berupaya meretas kesetaraan ekonomi antara desa dan kota.
Lampung, sebagai provinsi dengan potensi pertanian yang besar, di bawah kepemimpinan Arinal, telah menunjukkan bahwa pembangunan yang seimbang antara desa dan kota dapat dicapai dengan pendekatan yang holistik dan inklusif. Keberhasilan ini mengundang refleksi lebih luas tentang bagaimana pendekatan pembangunan berbasis sektor pertanian di pedesaan dapat menjadi solusi bagi ketimpangan yang masih mengakar di banyak wilayah Indonesia.
Â
Mengesankan, Visi yang Kuat Bangun Sektor Pertanian
Â
Salah satu landasan kuat dari visi Arinal dalam membangun kekuatan ekonomi berbasis pertanian adalah keyakinannya bahwa desa adalah landasan utama bagi perpindahan ekonomi daerah. Lampung, yang merupakan salah satu provinsi dengan potensi pertanian terbesar di Indonesia, memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Dengan luasnya lahan pertanian dan beragam komoditas unggulan seperti padi, jagung, kopi, dan kakao, Lampung secara alami memiliki potensi besar untuk membangun ekonomi berbasis desa yang tangguh dan mandiri.
Â
Arinal Djunaidi memahami bahwa kekuatan ekonomi berbasis pertanian hanya dapat terwujud jika ada keseimbangan yang baik antara pembangunan desa dan kota. Jika di banyak provinsi lain, pembangunan infrastruktur dan ekonomi cenderung ke perkotaan, Arinal justru memilih untuk memperluas pembangunan ke wilayah pedesaan, yang selama ini sering terpinggirkan.Â
Dengan strategi ini, ia bertujuan untuk memastikan bahwa petani, sebagai aktor utama dalam pertanian, dapat merasakan manfaat langsung dari pertumbuhan ekonomi, tidak hanya menjadi penggerak roda ekonomi tanpa mendapatkan kesejahteraan yang layak.
Perkuat Pendidikan dan Pelatihan
Â
Jalan terjal membangun pertanian di Lampung tentu selalu membayanginya. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar benar-benar mencapai keseimbangan ideal antara pembangunan perdesaan dan perkotaan. Salah satu upaya terbesar adalah memastikan bahwa modernisasi pertanian dapat menjangkau semua petani, tidak hanya mereka yang memiliki akses modal dan teknologi. Dan hal ini yang masih terus dikebut untuk direalisasikan oleh sang gubernur yang enerjik tersebut.
Â
Arinal Djunaidi selama ini masih terus memperkuat pendidikan dan pelatihan bagi para petani agar mereka mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Penerapan teknologi pertanian yang lebih efisien, penggunaan alat-alat modern, serta manajemen pertanian yang berkelanjutan merupakan kunci penting untuk memastikan bahwa pertanian di Lampung dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.Â
Dalam hal ini, Arinal menjadikan penghargaan ini sebagai pemicu untuk terus memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur pendukung pertanian di desa-desa, seperti sistem irigasi yang lebih baik, akses jalan untuk distribusi hasil panen, dan fasilitas pengolahan pasca-panen yang memadai
Â
Demi mempercepat pembangunan pertanian saat ini, pemerintah Lampung berupaya melakukan dan mendorong diversifikasi ekonomi di desa. Ketergantungan total pada sektor pertanian tanpa adanya diversifikasi ekonomi dapat menjadi masalah di masa depan, terutama jika terjadi krisis di sektor pertanian akibat perubahan iklim atau membebani harga komoditas.Â
Oleh karena itu, Gubernur Arinal terlihat terus memperkuat sektor-sektor lain di pedesaan, seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), industri pengolahan hasil pertanian, serta ekowisata berbasis pertanian. Dengan pendekatan ini, desa-desa di Lampung dapat memiliki fondasi ekonomi yang lebih kokoh dan tidak hanya bergantung pada satu sektor saja.
Â
Terakhir, penghargaan ini mengingatkan kita bahwa keberhasilan membangun ekonomi berbasis pertanian bukanlah pencapaian yang bisa diukur dalam jangka pendek. Ini adalah proses panjang yang membutuhkan konsistensi, kolaborasi, dan inovasi berkelanjutan. Gubernur Arinal Djunaidi telah menunjukkan komitmennya dalam membangun sektor pertanian yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Namun, keberhasilan sejati dari visi ini hanya akan terwujud jika pemerintah daerah, petani, pengusaha, akademisi, dan masyarakat umum bersatu dalam mewujudkan tujuan bersama: menciptakan Lampung yang sejahtera, baik di desa maupun di masa yang akan dating.
Â
Gubernur Arinal Djunaidi terus memupuk harapan yang lebih besar bagi Masyarakat Lampung. Dengan kata lain, tangan dinginnya masih terus dibutuhkan bagi transformasi pertanian Lampung. Tantangan dan peluang akan selalu ada, namun dengan kepemimpinan yang kuat dan visi yang jelas, Arinal memiliki potensi besar untuk membawa Lampung menjadi contoh sukses dari pembangunan ekonomi berbasis pertanian yang seimbang antara pedesaan dan perkotaan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H