Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menjadi primadona di kalangan petani. Sebab di akhir masa jabatannya, tingkat kesejahteraan petani terus membumbung tinggi. Petani semakin Berjaya dan produksi petani semakin meningkat. Hal itu menjadi kabar yang menggembirakan dan menarik mengingat tidak sedikit daerah yang kesejahteraan petani mengalami penurunan dari bulan ke bulan dan bahkan tahun ke tahun.
Kesejahteraan petani menjadi salah satu indikator penting kemajuan daerah. Disebut berhasil apabila satu daerah mampu mengembangkan potensinya dengan baik. Lebih-lebih daerah tersebut memang selalu digadang-gadang sebagai penopang produksi pertanian nasional. Masalahnya terkadang di lapangan jauh panggang dari api. Di mana kesejahteraan petani benar-benar di titik nadir menyedihkan.
Â
Tangan dingin Gubernur Lampung benar-benar membuahkan hasil yang maksimal. Para petani menjadi salah satu target penting untuk didongkrak kesejahteraan di masa ia menjabat. Alhasil, produksi pertanian Lampung tidak hanya terkenal di provinsi tersebut, bahkan komoditasnya sering kita temui di kota-kota besar seperti Jakarta. Ini membuktikan bahwa kinerja pemerintah saat ini sangat ideal. Dan tentu yang paling membuat bahagia semua kalangan yakni, keterlibatan pemerintah yang aktif dalam mendorong kesejahteraan petani.
Â
Nilai Tukar Petani (NTP) Lampung Meningkat
Untuk mengukur bagaimana petani sejahtera atau tidak, dikenal istilah NTP. Konsep ini muncul mengingat salah satu sumber kebutuhan manusia yakni berasal dari sektor pertanian. Selain itu, juga banyak pekerja yang berasal dari sektor pertanian yang kesejahteraannya perlu terus diperhatikan oleh pihak-pihak terkait. Tidak terkecuali pemerintahan daerah di tingkat provinsi.
NTP secara sederhana berkaitan dengan daya beli petani dalam hal membiayai kebutuhan rumah tangga. Dan apabila pendapatan petani lebih besar dari kenaikan harga produksi, maka hal tersebut mengidentifikasikan pendapatan petani semakin baik. Sehingga hal ini tidak hanya menolong kebutuhan konsumsi rumah tangga, melainkan juga akan berdampak pada pelunasan biaya produksi dan sebagainya.
Kabar baiknya, Provinsi Lampung selama tahun 2023 di bawah kepemimpinan Arinal Djunaidi ini secara agregat nilai NTP berada di angka 109,316. Angka ini tentu sudah memenuhi standar bahwa nilai tukar petani sudah sangat baik. Mengacu pada pendapat para ahli bahwa jika NTP lebih besar dari 100, berarti petani mengalami surplus dan petani diasumsikan akan meningkat kesejahteraannya.
NTP Provinsi Lampung beberapa bulan terakhir berada di angka 109,316 di pertengahan tahun, dan puncaknya di angka 117,13 pada Desember 2023. Seperti yang dilansir dari BPS Provinsi Lampung dan media  kencanamedianews.com. Sebagai perbandingan, NTP Lampung pada awal kepemimpinan Arinal tahun 2019 masih fluktuatif dan berada pada persentase rata-rata 102,51 atau turun 3,15 persen dibanding tahun 2018 sebesar 105,84.
Dengan demikian, Arinal Djunaidi dalam hal ini membuktikan bahwa kesejahteraan petani bisa terus dinaikkan. Tentu langkahnya berbeda-beda satu daerah dengan yang lainnya. Â Sehingga ke depan sektor yang satu ini tidak lagi dianggap sebelah mata sebagai mata pencaharian yang kurang menjanjikan. Â Lebih penting, jika kesejahteraan petani terus diperbaiki di berbagai daerah, maka tidak menutup kemungkinan swasembada komoditas pertanian seperti beras akan terwujud di masa depan.
Dengan angka NTP Lampung yang terus membaik tersebut, terbuka juga minat para petani muda untuk terus menekuni pekerjaan di sektor pertanian. Ini penting demi ekosistem keberlanjutan pertanian di Indonesia sebagai negara agraris. Para pemangku kepentingan dan Gubernur Lampung sendiri ke depan dituntut untuk lebih kreatif dan mengambil langkah-langkah terobosan baru demi mengatrol kesejahteraan para petani di masa yang akan datang.
Dengan kata lain, tangan dingin Arinal dibutuhkan kembali pada periode kepemimpinan selanjutnya. Sebab gebrakan dan program kerjanya perlu terus direalisasikan dan disempurnakan. Sehingga tidak ada waktu jeda untuk mewujudkan kesejahteraan para petani di Lampung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H