Jangan khawatir jika guru lain tidak bisa hadir, karena di sini kita punya solusi yang seru dan penuh peluang! Mari rangkap kelas dan manfaatkan waktu belajar sebaik-baiknya. Dengan rangkap, kita bisa saling berbagi pengetahuan, memperdalam materi, dan bahkan menemukan cara baru dalam belajar yang lebih menyenangkan. Pada kali ini, pembelajaran kelas rangkap model 2-2-2 menjadi pembahasan utama. Model 2-2-2 mengacu pada pengajaran yang melibatkan dua ruangan, dua mata pelajaran, dan dua tingkatan kelas yang diajarkan oleh satu guru dalam periode waktu yang bersamaan. Dalam pendekatan ini, guru harus mengelola waktu dan materi dengan sangat efisien agar dapat memberikan pembelajaran yang maksimal di kedua kelas tersebut. Meskipun tantangannya besar, model ini memberikan fleksibilitas dan memungkinkan peserta didik dari berbagai tingkat untuk tetap menerima materi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan cara ini, setiap peserta didik tetap mendapatkan kesempatan belajar yang maksimal tanpa ada yang tertinggal. Jadi, mari kita manfaatkan sistem kelas rangkap model 2-2-2 untuk terus belajar dan berkembang bersama!
Pembelajaran kelas rangkap dengan model 2-2-2, diajarkan oleh satu guru secara bergantian yang memungkinkan adanya pergerakan ataupun mobilisasi secara terus menerus. Pada praktik kali ini, kami memilih kelas tinggi yakni kelas 6 dengan mata pelajaran Benua di Dunia dan Karakteristik Geografisnya serta kelas 4 dengan mata pelajaran Keragaman yang Ada di Indonesia.
Untuk informasi selengkapnya mengenai bagaimana praktik kelas rangkap model 2-2-2 diterapkan, Anda dapat menyaksikan melalui laman Youtube di link berikut ini! https://youtu.be/DHx0yVEjapE?si=rXrcu6wkMSIMVoSR
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model kelas rangkap, kami menghadapi beberapa tantangan, salah satunya adalah kebingungan dalam konsep perpindahan antar kelas. Peserta didik sering merasa sedikit kesulitan saat harus berpindah dari satu kelas ke kelas lainnya, terutama ketika harus menyesuaikan diri dengan perubahan suasana dan materi yang berbeda. Hal ini mengarah pada kebingungan dalam memahami alur pembelajaran yang terjadi secara bergantian antara dua kelas dengan mata pelajaran yang berbeda.
Untuk mengatasi masalah ini, kami melakukan beberapa upaya mitigasi. Pertama, kami melakukan simulasi perpindahan kelas beberapa kali sebelum pelaksanaan pembelajaran sesungguhnya. Dengan simulasi ini, peserta didik dapat terbiasa dengan pergerakan antar kelas, dan proses perpindahan menjadi lebih lancar serta terorganisir. Peserta didik juga diberikan waktu untuk beradaptasi dengan peraturan dan rutinitas baru yang tercipta dalam pembelajaran rangkap. Selain itu, kami juga menyusun jadwal pembelajaran yang lebih terstruktur untuk mempermudah proses perpindahan antar kelas. Dengan adanya jadwal yang jelas dan terperinci, baik bagi peserta didik maupun guru, mereka dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk setiap sesi pembelajaran. Hal ini mengurangi kemungkinan kebingungan terkait waktu dan tempat, serta memaksimalkan efisiensi waktu yang digunakan dalam pembelajaran.
Dengan upaya-upaya mitigasi ini, diharapkan proses pembelajaran kelas rangkap dapat berjalan dengan lebih efektif dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi peserta didik tanpa adanya kebingungan yang mengganggu alur pembelajaran.
Akhir kata, tidak perlu khawatir dalam mengajar kelas rangkap. Meskipun awalnya mungkin terasa menantang, dengan persiapan yang baik seperti menyusun jadwal yang terstruktur, dan melakukan simulasi perpindahan kela, tantangan tersebut bisa diatasi. Kelas rangkap memang membutuhkan penyesuaian, namun dengan pendekatan yang tepat, kita bisa membuat proses pembelajaran berjalan lancar dan efektif. Jadi, mari kita hadapi kelas rangkap dengan percaya diri, karena dengan pengalaman dan kerja sama, kita akan semakin terbiasa dan mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat bagi peserta didik.
Samkhi, chanesa hestiani putri, A. Syachruroji, M.Pd
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H