Mohon tunggu...
Samira Ulfa
Samira Ulfa Mohon Tunggu... -

Samira Ulfa, Lombok Tengah, NTB-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia Bisa!

15 April 2016   17:01 Diperbarui: 7 Juni 2016   14:40 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu-ribu pulau, yang terdiri dari 34 provinsi yang terbentang dari Sabang sampai marauke, dan dari Miangas sampai Pulau Rote. Negara dengan jumlah penduduk ke 4 terbesar di dunia setelah China, Amerika Serikat, dan India. Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam yang dimiliki, namun kehidupan masyarakatnya masih jauh dari kata sejahtera.

Melihat Indonesia saat ini, tentu yang terlintas dipikiran kita semua ialah kurangnya pendidikan yang mengakibatkan masyarakatnya hidup jauh dari kata sejahtera. Tidak salah memang karena banyak masyarakat beranggapan yang penting sudah bisa baca tulis saja sudah cukup sebagai modal mencari pekerjaan di Indonesia. Wajib belajar 9 tahun yang digalangkan oleh pemerintahpun menjadi satu-satunya kesempatan bagi mereka untuk menikmati bangku pendidikan.

Namun, bukan hanya itu saja, ternyata masih banyak hal yang menjadi masalah didunia pendidikan di Indonesia. Dari kurangnya akses, fasilitas sekolah maupun guru bagi saudara-saudara kita yang ada didaerah pelosok sana. Kesenjangan pendidikan yang sangat jauh terlihat antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan. Masalah kurikulum yang tidak ada habis-habisnya diperdebatkan dimedia massa dan masih banyak hal lainnya.

Apa salah dunia pendidikan kita? Sehingga, permasalahan-permasalahan seperti itu merupakan hal-hal klise yang masih kita lihat saat ini meskipun 70 tahun Indonesia telah merdeka. Apakah regulasinya yang kurang tertata, atau bahkan pendidikan sudah dianggap sebagai hal yang tidak penting lagi di Negara kita? Saya teringat perkataan dari Bapak Anies Baswedan yang saat ini menjabat sebagai Mendikbud RI, beliau mengatakan “Hanya pendidikan yang bisa merubah suatu peradaban” apabila Indonesia ingin maju dan sejajar dengan negara-negara lainnya suatu hari nanti, maka hanya pendidikan senjata utama yang bisa digunakan untuk merubah semua itu. Sebab, kekayaan terbesar  yang dimiliki oleh suatu negara ialah Sumber Daya Manusianya bukan Sumber Daya Alamnya dan semua itu bisa diraih dengan pendidikan.

Bila suatu negara ingin menjadi bangsa yang berdaulat  Maka tentunya pendidikanlah faktor paling utama yang perlu dibenahi di negara ini. Perlu adanya sistem regulasi  yang baik antara pemerintah, pihak swasta maupun komunitas-komunitas yang bergerak di dalam bidang pendidikan, sebab tanpa adanya ikut campur atau turun tangan dari ke tiga aspek tesebut maka niscaya Indonesia yang terdidik akan dapat terwujud suatu saat nanti.

Sudah bukan zamannya lagi untuk saling menyalahkan satu sama lain, karena lebih baik kita ikut untuk membantu pemerintah dengan karya yang kita hasilkan untuk membuat dunia pendidikan kita lebih maju daripada hanya mengkritik tanpa adanya solusi yang pernah kita berikan sama sekali.

Dan, saya percaya ketika semakin banyak oang yang mau peduli, maka darisanalah salah satu bukti dari kekuatan sila ke tiga Pancasila yakni; Persatuan Indonesia akan tercermin, untuk Indonesia yang berdikari dan lebih baik dimasa depan nanti.

Sumber foto: http://upload.kapanlagi.com/

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun