Mohon tunggu...
Samira
Samira Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka kopi dan heningnya malam

Hidup untuk berbagi dan saling mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah

12 Juni 2021   07:00 Diperbarui: 12 Juni 2021   09:40 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: thewriters.id

Terdiam dibalik jendela, menikmati bintang

dengan perasaan yang menyayat

Buliran air menetes tiada henti dari sudut mata

Mengenang engkau dari kejauhan tanpa bisa mengapai

Dulu aku merasakan kasih sayangmu

Dulu aku selalu mendengarkan kisah-kisah mu

Dulu aku yang selalu bermanja dipangkuanmu

Semoga engkau tahu betapa besar artimu bagi ku, Ayah.

120621

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun