Mohon tunggu...
Haerul Umam
Haerul Umam Mohon Tunggu... pegawai negeri -

singer choir, good father and good husband

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dirgahayu, Puasa dan Warteg

14 Juni 2016   12:54 Diperbarui: 14 Juni 2016   12:56 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

73 Tahun yang lalu (menurut Tahun Hijriah) langit pertiwi gemuruh dengan teriakan Takbir dan Pekik Merdeka. Adalah Soekarno-Hatta yang mengawali deklarasi kemerdekaan Indonesia atas penjajahan Belanda. 9 Ramadhan 1364 Hijriah bertepatan dengan 17 Agustus 1945, bebaslah Kita untuk menentukan masa depan, Merdeka Hari ini 9 Ramadhan 1437 langit Balaraja malam tadi gemuruh mencurahkan rinai hujan. Seakan ia bercerita tentang kisah heroik 73 tahun yang lalu, atau sejatinya ia bersedih

Hari ini hari merdeka, merdeka kita berbuat apa saja, merdeka kita bersuara apa saja. Merdeka pula kaum Liberalis memberangus Perda Pelarangan Minuman Keras...dan kini Perda Larangan warung makan buka di siang hari di Bulan Ramadhan sedang menanti Algojo menebas lehernya. TAMAT sudah.

Tamat sudah, satu persatu pagar yang membentengi anak-anak kita di robohkan, dihancurkan porak poranda. Tak Guna kita berharap pada Baginda junjunan kita Bapak Presiden yang tertukar. Anak-anak kita Targetnya, apalah manfaatnya merusak Iman kita yang sudah Renta, yang terlalu sibuk dengan urusan Dunia? Bukan Kawan...bukan kita tapi anak-anak kita.

Pernah suatu masa aku berkeluh kesah pada seorang kawan, tentang gundah didada, jawaban ponggah jumawa yang kudapat. "Aduhhhh punya Iman jangan manja deh, klo iman nya kuat mah kuat aja gak pake alasan....lagian mendidik anak itu tergantung kita orang tuanya..."  Ku tatap lekat kawan itu, ku ajukan pertanyaan...Ceritakanlah kepada ku kawan, Bagaimana caramu mendidik anak-anak mu agar Menjauhi Minuman Keras sedang Miras berserakan dimana-mana dan di Legalkan??

Bagaimana caramu mendidik anak-anakmu agar tidak bersentuhan dgn situs porno karena ia merusak otak anak-anak kita, sedangkan satu sentuhan jari saja anak-anak kita bebas berselancar di dunia maya sesukanya dan itu tidak ada larangan? Bagaimana caramu mendidik anak-anakmu agar menjauhi Zina pacaran, dan mengatakan itu Haram, sedangkan teman sepergaulannya asyik bermesraan, berangkulan dijalanan karena sudah jadi kebiasaan dan kita semua meng aminkan?

Bagaimana caramu mendidik anak-anakmu Agar Belajar Berpuasa di Bulan Ramadhan sedang dia menyaksikan Warung makan bertebaran buka diSiang hari kemudian ramai orang bersantap siang hingga kenyang tanpa rasa sungkan dan malu sedikitpun...lagi-lagi tidak ada larangan...Semoga saja ini hanya kegundahanku saja, yang bisa ku lakukan hanya mendekap anak-anakku erat. Selamat kawan, jualan Toleransi dan HAM mu rupanya banyak diminati Pelanggan.

#Dirgahayu #RepublikIndonesia #SelamatHariMerdeka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun