Mohon tunggu...
Samino Uin 09
Samino Uin 09 Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 Konsentrasi Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pasar Malam Sekaten Jogjakarta

7 Januari 2014   14:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:03 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki tradisi yang unik untuk memperingati Maulid Nabi. Setiap tahun di depan Kraton Yogyakarta digelar pasar malam yang menggabungkan antara religi, budaya, dan ekonomi atau yang biasa orang umum kenal dengan sebutan Sekaten. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak lama saat jaman kepemimpinan Sultan Hamengkubuwana ke I untuk menyebarkan Agama Islam di wilayah jogja dan sekitarnya. Acara ini ternyata menarik banyak orang untuk datang dan menyaksikan bebagai suguhan yang diberikan disana. Dari jaman dahulu sampai sekarang di era yang serba modern ini masih banyak para pengunjung yang tertarik untuk datang menikmati hiburan di sekaten.

Ada banyak permainan yang ditawarkan di sekaten, contohnya seperti kora – kora, ombak asmara, komedi putar, tong stand, bom bom car, dan masih banyak lagi. Kita bisa menikmatinya dengan harga yang sngat terjangkau. Selain permainan juga ada banyak para penjual yang menjajakkan dagangan yang berbeda beda mereka dating dari berbagai daerah di pulau jawa ini. Yang paling Khas adalah telor merah, nasi gurih, dan nasi kuning yang dapat kita nikmati di depan Masjid Gede Kauman.

Untuk semakin menarik minat pengunjung saat ini untuk masuk ke area sekaten kita tidak perlu mengeluarkan uang retribusi, pada zaman dahulu kita harus merogoh kocek 2500 rupiah untuk bisa masuk, akan tetapi saat ini di gratiskan supaya semua orang bias menikmati dengan leluasa hiburan-hiburan yang disediakan di dalamnya.

Untuk lebih asiknya sebaiknya kita bersama teman-teman datang ke perayaan sekaten, karena disana menawarkan permainan yang asik-asik jika kita nikmati bersama sama. Dengan membayar rata- rata 5000-15000 kita sudah bisa menikmati wahana wahana yang asik yang tidak kalah dengan yang dimiliki Dunia fantasi, bahkan lebih menegangkan di sekaten. Kemarin saya dan teman teman mengunjungi sekaten. Ternyata saat malam hari disana sangat ramai pengunjung. Saya parkir di pintu utama sekaten supaya lebih enak menikmati hiburan dan semua yang ditawarkan di sekaten. Saat masuk saya sudah tertarik dengan para penjual makanan yang pasti ada saat sekaten tiba, yakni onde- onde, bolang baling, dan martabak. Semua makanan yang ditawarkan dalam ukuran yang tidak seperti biasanya, semuanya serba besar sehinnga membuat saya tertarik untuk membelinya, dan ternyata harganya tidak mahal untuk ukuran mereka jual dalam acara seperti ini, cukup mengeluarkan uang 2500 kita sudah bis mendapatkan onde-onde yang super besar dan nikmat kita makan sambil berjalan melihat penjual lain. Selain penjual makanan di kiri dan kanan saya banyak sekali penjual barang pecah belah , pakaian, dan sandal ataupun sepatu dan itu dijual dengan harga yang sangat murah karena para penjual itu dating dari kota penghasil barang- barang tersebut. Di sekaten ini yang paling khas dan sangat ramai dikunjungi adalah stand bagian pakaian bekas, karena bagi sebagian orang pakaian yang dijual selain murah jug masih bagus asal kita pintar memilih.

Saya tidak berlama lama melihat lihat pakaian dan barang-barang lain, karena tujuan saya dengan teman-teman saya berkunjung ke sekaten adalah untuk memacu adrenalin menaiki wahana wahana yang ada. Pertama yang saya tuju adalah kora kora, saya membeli tiket 5000 rupiah untuk bias naik kora kora. Dengan pengamanan yang minimal saat diombang ambingkan kami hanya bisa berpegangan di korsi depan yang kami duduki, tapi itu memberikan sensasi tersendiri bagi kami, karena selama 10 menit kami diombang ambingkan bak kapal yang terkena ombak besar dilautan. Setelah turun dari koora kora kami tidak lupa naik komedi putar, tidak seperti yang dibayangkan ternyata tidak kalah membuat hati berdesir menaikinya, karena saya tidak kuat melihat kebawah akhirnya saya minta turun karena takut. Saat melihat perminan ombak asmara saya sebenarnya tertarik, tapi karena ngantrinya sangt banyak saya mengurungkan niat dan berpindah menikmati hiburan tong stand, yakni atraksi mengendarai motor dengan jalan naik dan berliku, rasanya muka kita akan ditrabrak oleh mereka. Masih banyak permainan yang menarik untuk dicoba disana, saya tidak sebutkan semua karena aanda harus dating dan mencobanya sendiri supaya lebih asik, dijamin tidak ada kata menyesal saat mengunjungi sekaten di Jogja ini.

13890812551066636985
13890812551066636985
1389081282494676812
1389081282494676812

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun