Pesta Demokrasi 2024 masih menunggu beberapa tahun lagi meski begitu aroma pemilihan umum (pemilu) sudah terasa.
Hal ini dapat ditandai dari berbagai media sosial termasuk WAG yang memberikan perpesanan melalui media massa tentang pemberitaan Pemilihan Presiden (Pilpres 2024).
Meski hanya sebatas voting atau polling namun tampaknya kandindat dari Capres dan Cawapres sudah dapat dilihat, termasuk melalui lembaga survai Indonesia.
Bahkan jauh-jauh hari sebelum ditetapkannya jadwal Pemilu pada tanggal 14 Februari 2024 pun sudah ramai menjadi pokok bahasan.
Ketetapan tersebut disetujui oleh Pemerintah, DPR dan KPU saat rapat di gedung Parlemen Senayan Jakarta pada hari Senin, 24 Januari 2022.
Sedikitnya 3 kandidat kuat sudah diberitakan dan disebut-sebut bakal bertarung untuk menuju Istana menggantikan Presiden Jokowi.
Bahkan dari 3 Capres terkuat sudah ada satu pilihan yang paling kuat diantara ketiganya Calon Presiden.
Sementara itu isu lain tentang berita 3 Periode menjadi Presiden juga turut menjadi sorotan publik.
Padahal faktanya sudah ditegaskan jika Jokowi tidak sama sekali menghendaki untuk 3 Perode. Jadi bisa diambil kesimpulan jika hal tersebut adalah berita bohong.
Saya sendiri kaget dari mana munculnya berita itu, belum sampai terkorek beritanya muncul pula isu yang mengatakan pilpres 2024 diundur hingga bulan April 2024.
Oleh karena itu munculnya keputusan bersama dari Pemerintah untuk jadwal Pemilihan Umum 2024 ini sekaligus menjadi jawaban penutupnya jika isu 3 periode dan mundurnya pemilu tidak benar.