Sejak saat itulah pengkaderan gizi mulai berjalan hingga sebuah sekolah penerangan makanan yang dibangun LMR tahun 1950 berdiri.
Seiring berkembangnya jaman, pendidikan tenaga gizi pun berjalan pesat hingga keperguruan tinggi diseluruh Indonesia. Dari sinilah muncul kesepakatan Pemerintah jika 25 Januari diperingati Hari Gizi.
Hari Gizi Nasional (HGN) sendiri awal pertama kalinya dilaksanakan oleh LMR pada tahun 1960 yang diteruskan kembali oleh Direktorat Gizi Masyarakat ditahun 1970 sampai dengan sekarang.
Tiap tahun memiliki tema berbeda-beda seperti dari tahun 2015 hingga 2019 bertemakan (membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi).
Nah ditahun ini Hari Gizi 2022 oleh Kemenkes mengangkat tema
Hal ini sebagai tujuan untuk meningkatkan kembali Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengalami Stunting dan Obesitas di Indonesia.
Kemenkes dalam logonya tergambar 2 anak pria dan wanita yang berati anak-anak harus tumbuh berkembang. Sedangkan 62 merupakan peringatan HGN ke 62.
Berikut piringnya dalam logo tersebut mempunyai arti agar pola mangan anak tersebut sesuai dengan asupan gizi seimbang.
Stunting adalah salah satu faktor utama terjadinya pertumbuhan atau perkembangan pada anak yang terganggu karena kurang gizi sehingga faktor tumbuhnya terkendala pada tubuh seperti tidak mau memanjang atau tidak tinggi.
Sedangkan Obesitas adalah merupakan salah satu faktor utama resiko adanya penyakit yang tidak menular seperti diabetes, jantung dan juga darah tinggi pada orang.
Ada pun guna menetralisir Obesitas bisa mengkonsumsi aneka makanan sehat dan bergizi seperti sayuran, buah-buahan dan juga tidak mengkonsumsi makanan berlemak serta makanan tinggi berkalori.